RIP, MGR. DR. ANICETUS BONGSU SINAGA OFMCAP!
Saudara kita, Mgr. Dr. Anicetus B. Sinaga OFMCap, lahir pada tanggal 25 September 1941 di Naga Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dari pasangan penganut agama Parmalim, Malim Sinaga dan Pandang Harianja, sebagai anak keempat dari sembilan bersaudara. Sejak kecil dia diberi nama Bongsu Sinaga. Pendidikan Sekolah Dasar ia lalui di dua sekolah karena perpindahan tempat tinggal orangtuanya; pertama di SD Negeri Siatasan, Simalungun, Sumatra Utara pada tahun 1949-1952 (kelas I-III), dan kedua di SDN Bahtongguran, Simalungun, Sumatra Utara, pada tahun 1952-1955 (kelas IV-VI). Pendidikan SMP ia lalui di SMP RK Jl. Sibolga 21 Pematangsiantar (1955-1959). Di saat SMP, beliau memilih dan memutuskan menjadi pengikut Yesus Kristus dalam Gereja Katolik. Pendidikan SMA ia lalui di SMA Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar (1959-1963). Sesudah itu ia memilih menjadi Kapusin, dan memulai novisiat di Novisiat St. Fidelis - Parapat pada tanggal 01 Agustus 1963. Dia mengikrarkan kaul pertama kalinya pada tanggal 02 Agustus 1964. Beliau menjalani Pendidikan Filsafat di Seminari Agung Parapat tahun 1964-1967. Kemudian menjalani Pendidikan Teologi di Seminari Tinggi Jl. Medan, Pematangsiantar (1967-1970). Ia menerima tahbisan imam pada 13 Desember 1969 di Pematangsiantar. Ia menempuh studi lisensiat (S2) Teologi Moral di Roma (Alfonsiana), pada 1970-1972 dilanjutkan dengan menempuh studi doktorat di bidang Teologi Dogmatik di Leuven Belgia pada 1972-1975, dengan tesis doktoratnya: The High God of the Toba Batak: Transcendence an Immanence. Setelah itu beliau menjadi dosen teologi di Seminari Tinggi Jl. Medan Pematangsiantar.
Pada tanggal 28 Oktober 1978 ia diangkat sebagai Prefek Apostolik Sibolga. Tugas ini diemban hingga pada tanggal 24 Oktober 1980, saat ia kemudian diangkat menjadi Uskup Keuskupan Sibolga. Ia menerima tahbisan Episkopat langsung dari tangan Paus Yohanes Paulus II di Roma pada 6 Januari 1981. Ia menjadi gembala penuh Keuskupan Sibolga sampai pada tanggal 03 Januari 2004, saat ia diangkat sebagai Uskup Koajutor Keuskupan Agung Medan (KAM). Pelantikan sebagai Uskup Koajutor sendiri diadakan pada tanggal 12 Februari 2004. Selanjutnya ia diangkat sebagai Uskup Metropolit KAM pada 12 Februari 2009 dan dilantik pada 22 Februari 2009. Sesudah melayani sebagai uskup di Keuskupan agung Medan hampir 15 tahun, beliau memasuki masa pensiun (emeritus) pada Desember 2018.
Sebelum mengakhiri tugas sebagai Uskup Metropolit KAM, Mgr. Anicetus kembali mendapat tugas baru dari Vatikan pada 23 September 2018, yakni sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, berhubung Uskup Sibolga, Mgr. Ludovikus Simanullang meninggal dunia pada 20 September 2018. Karena itu, setelah pensiun dari KAM, Mgr. Anicetus segera kembali menjalankan tugas kegembalaan di Keuskupan Sibolga hingga maut menjemput beliau pada tanggal 7 Oktober 2020.
Selama menjabat sebagai Uskup, Mgr. Anicetus juga mendapat kepercayaan sebagai tugas tambahan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Liturgi KWI (1979-1988), sebagai utusan KWI ke Sinode Uskup di Roma pada 29 September – 29 Oktober 1983, Ketua Komisi HAK (Hubungan Antar-agama dan Kepercayaan) KWI pada 1988-1997, sebagai wakil Ketua Komisi HAK FABC pada 1989-1995, sebagai Ketua Komisi Teologi KWI pada 1997-2003, sebagai utusan ke Sinode Uskup Asia di Roma pada Oktober 1998, sebagai Delegatus/Ketua LBI KWI (2003-2009) dan sebagai anggota Komisi Teologi KWI (Ketua Seksi Ajaran Iman) pada November 2009-2018.
Sedikit mengenai riwayat sakit Mgr. Anicetus sebelum mengakhiri peziarahannya di dunia ini. Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga sebenarnya sangat jarang sakit. Dulu, memang beliau pernah mengidap bronkitis, tetapi sudah lama sembuh. Pada tanggal 13 Oktober 2020, Mgr. Anicetus merasa kurang sehat dan membutuhkan obat. Maka, beliau dibawa berobat ke Klinik St. Melania Sarudik, dan selanjutnya istirahat di rumah. Karena semakin lemah, tanggal 15 Oktober, ia menjalani opname di klinik yang sama. Menurut hasil pemeriksaan, Mgr. Anicetus mengalami gejala demam tipus. Demi perawatan kesehatan yang lebih baik, pada tanggal 16 Oktober Mgr. Anicetus dirujuk ke RS St. Elisabet Medan. Menurut hasil pemeriksaan, Mgr. Anicetus mengalami infeksi paru-paru yang serius, selain demam yang dikeluhkannya Selain itu, beliau juga sempat terpapar covid-19, namun dapat ditangani dengan baik sehingga pada 31 Oktober; berdasarkan pengujian laboratorium, ia dinyatakan bebas dari covid-19 (negatif). Setelah itu penanganan medis dikonsentrasikan pada paru-paru. Segala upaya medis telah dimaksimalkan, namun Tuhan mempunyai rencana lain atas hidupnya. Pada 7 November 2020, pukul 18.00 WIB, Mgr. Anicetus B. Sinaga menyelesaikan seluruh peziarahannya di dunia ini. Ia menghadap Allah dengan tenang. Sehari sebelum dia meninggal dunia, atas permintaan sendiri, dia menerima sakramen Pengurapan Orang Sakit dari tangan Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr Kornelius Sipayung OFMCap.
Mgr. Anicetus dikenal sebagai pribadi yang sangat saleh, beriman, berpengharapan, penuh sukacita, optimis, cerdas, berpendidikan, berpikir positif dan penuh kasih kepada semua orang. Dia dikenang banyak orang karena kesederhanaannya dan kemurahan hatinya. Dia adalah gembala baik, yang berkorban untuk kawanan dombanya dan berhati mulia. Selamat jalan saudara kami, Yang Mulia Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, dan berbahagialah bersama para kudus di surga. Doa kami mengiringi perjalananmu menuju Rumah Bapa. Doakan kami, para sauaramu, umat Keuskupan Sibolga, dan semua orang yang membutuhkan doa-doamu. RIP!