Dokumen Komsos |
Dokumen Komsos |
Perayaan Ekaristi MusPas ini dipimpin langsung oleh Mgr.
Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga. Seharusnya, Perayaan Ekaristi berlangsung di
Kapel Ruper St. Leopoldo, namun karena peserta MusPas begitu banyak maka
Perayaan Ekaristi dilaksanakan di aula.
Dokumen Komsos |
Dalam homilinya, Bapa Uskup menyampaikan agar para petugas
pastoral Gereja Keuskupan Sibolga hendaknya bergiat mengembangkan talenta dan
karunia-karunia yang Tuhan anugerahkan kepada masing-masing pribadi. “Penantian
kedatangan Tuhan mengajak kita untuk bekerja dan bertanggungjawab atas mina,
talenta, kemampuan dan karunia-karunia yang Tuhan anugerahkan kepada kita
masing-masing”, demikian kata Mgr. Frans.
Bapa Uskup juga dalam homilinya mengantisipasi agar para petugas
pastoral menghindari sifat dan sikap penonton, yang tahu hanya berkomentar
tanpa pernah mau bekerja.
Dokumen Komsos |
Dalam Perayaan Ekaristi setiap imam dan diakon yang hadir
mengenakan pakaian liturgi yakni alba dan stola. Hal inilah yang membuat
suasana Ekaristi pagi itu menjadi sangat nikmat. Uskup bersama dengan para imam
dan diakonnya turut serta dalam memimpin Perayaan Ekaristi sekalipun yang
melayani di altar hanya beberapa imam saja.
Satu
hal lainnya yang lebih menarik dari Perayaan Ekaristi ini ialah Selebran
utamanya sedang berulang tahun. Untuk itu, Ekaristi di pagi tersebut juga
mengambil intensinya atas ulang tahun Mgr. Fransiskus untuk memohon Berkat dan
Cinta Tuhan atas kesehatan, umur yang panjang dan kebijaksanaan yang dibutuhkan
Bapa Uskup dalam menggembalakan Gereja Keuskupan Sibolga.
Selamat melanjutkan Musyawarah Pastoralnya untuk Gereja
Keuskupan Sibolga. Semoga gerak berjalan bersama ini semakin membantu para
petugas pastoral untuk melayani Allah dalam diri para umat-Nya.
Dokumen Komsos |
Kegiatan ini merupakan langkah konkret Gereja Keuskupan
Sibolga untuk mewujudkan gerak Gereja Universal yaitu berjalan bersama. Semua petugas
pastoral yang ada, terlibat langsung di dalamnya. Petugas pastoral yang dimaksud
ialah Para pastor dan katekis atau sekretaris yang bekerja di Paroki dan juga
para pastor atau awam yang bekerja di Komisi, Biro dan Lembaga yang berada di
bawah naungan Gereja Keuskupan Sibolga.
Dokumen Komsos |
Kegiatan Muspas diawali dengan Ibadat Pembukaan dengan
metode AsIPA, yakni syering Injil 7 langkah. Meskipun demikian, ibadat
pembukaan berakhir pada langkah yang ke-5, yakni doa permohonan dan berkat
penutup.
Dokumen Komsos |
Selanjutnya, diadakan pembukaan resmi kegiatan MusPas oleh
Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga. Dalam
kata-kata pembukaannya, Bapa Uskup Frans mengapresiasi kehadiran para petugas
pastoral. Beliau juga mengajak para petugas pastoral untuk memberikan perhatian
dengan baik selama kegiatan muspas berlangsung.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan hasil MusPas yang
dilaksanakan di Paroki-paroki. Pada sesi ini, para peserta diminta untuk
memberikan respon berupa pertanyaan dan juga masukan atas hasil MusPas yang sudah
dipaparkan.
Seusai makan malam, kegiatan MusPas berlanjut dengan topik “Laporan
Perkembangan Komunitas Basis Gerejawi (KBG)”. Topik ini dibawakan oleh RD.
Bartolomeus Sihite selaku Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Sibolga.
Kegiatan MusPas di hari pertama ini berkahir dengan doa
malam dan akan berlanjut pada keesokan harinya yang diawali dengan Perayaan
Ekaristi pagi bersama. Kita dukung MusPas Gereja kita untuk membantu kita mencapai
Gereja yang Mandiri, Solider dan Membebaskan.
Mulai Senin, 13 November sampai Kamis, 16 November 2023, bertempat di Biara San Damiano, Pandan, Kongregasi Suster Fransiskan "OSF Sibolga" mengadakan Kapitel Luar Biasa, dengan agenda utama merevisi Konstitusi dan membuat Statuta Kongregasi Suster OSF Sibolga. Kapitel ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari momen deklarasi Kongregasi Suster OSF Sibolga sebagai kongregasi atau tarekat otonom berhukum diosesan pada 13 Juni 2023 yang lalu.
Kongregasi Suster Fransiskan "OSF Sibolga" dimulai di Indonesia sejak 1964, oleh lima Suster Fransiskan dari Reute, Jerman Selatan. Mereka tiba di Indonesia pada 7 Oktober 1964, dan membuka komunitas pertama di Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan. Dari situ kemudian berkembang ke tempat-tempat lain di Keuskupan Sibolga, baik di wilayah Tapanuli maupun di Kepulauan Nias. Mereka bahkan kemudian membuka komunitas dan karya di beberapa keuskupan lain di Indonesia. Juga, beberapa suster dari Indonesia menjadi misionaris di Jerman dan Brasil.
Karena perkembangan jumlah anggota dan karya cukup menggembirakan, pada Oktober 1976 wilayah misi OSF Reute di Indonesia dijadikan satu regio, dengan rumah regionalatnya di Sibolga; yang kemudian pindah ke Kota Pandan pada 2007.
Keberadaan Kongregasi ini terus bertumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, berdasarkan Kapitel Umum di Reute, Regio Suster OSF Sibolga diusulkan ke Vatikan (cq. Kongregasi Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan) untuk menjadi kongregasi mandiri. Usulan itu disetujui oleh Kongregasi tersebut, dan menjadi kongregasi atau tarekat diosesan. Menindaklanjuti persetujuan Vatican itu, maka berdasarkan Dekret Uskup Keuskupan Sibolga tertanggal 29 Mei 2023 (no.: 102/KS-SK/OSFSib/2023), diadakan pendeklarasian Kongregasi ini secara resmi dalam perayaan Ekaristi pada 13 Juni 2023, yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman S. Sinaga. Dengan demikian, Kongregasi Suster Fransiskan "OSF Sibolga" tidak lagi berada di bawah OSF Reute, tetapi keduanya berada pada posisi sama sebagai tarekat atau kongregasi berhukum diosesan yang mandiri.
Sehari sesudah deklarasi, diadakan Kapitel Pemilihan Dewan Pimpinan Umum, dimana terpilih Sr. Dominica Nababan, OSF sebagai Pemimpin Umum, dan Vikarisnya, Sr. Yosefin Nainggolan, OSF. Anggota Dewan Pimpinan Umum adalah Sr. Sesilia Lie, OSF, Sr. Karla Mana'ö, OSF dan Sr. Evarista Daya, OSF.
Pekerjaan berikut adalah merevisi Konstitusi; dan untuk maksud tersebut, diadakan Kapitel Luar Biasa pada 13-16 November ini.
Kapitel ini diawali dengan rekoleksi pada Minggu sore, 12 November, yang dipimpin oleh P. Yosef Sinaga, OFMCap., yang juga menjadi moderator selama Kapitel. Lalu, pada Senin, 13 November, acara Kapitel dimulai dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh P. Ignatius Purwo, OSC selaku Vikaris Episkopal untuk Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan di Keuskupan Sibolga, sekaligus mewakili Uskup Keuskupan Sibolga untuk membuka secara resmi Kapitel tersebut.
Jumlah kapitularis dalam Kapitel ini adalah 31 orang, plus utusan komunitas dan utusan para suster muda, serta dihadiri juga Pendamping Spiritual, P. Blasius S. Yesse, pr.
《Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh》(Yohanes 15: 10-11)
Dok. Komsos |
Sebagai bagian dari media pers Katolik yang diakui oleh
Vatican, Signis Indonesia Regio Sumatera menghendaki adanya profesionalitas
dalam mewarta dalam media. Berangkat dari berbagai media yang sudah dimiliki dan untuk diolah secara
lebih baik, Signis Regio Sumatera mengadakan pelatihan bersama yang berlangsung
selama 3 hari di Padang (7-9 November 2023).
Pelatihan diikuti oleh seluruh anggota Signis Indonesia
Regio Sumatera. Mereka adalah pengurus Komisi Komunikasi Sosial dari ke-6
Keuskupan, para pengurus radio yang bernaung di bawah Keuskupan dan Radio Maria
Indonesia.
Pelatihan bersama yang berlangsung di Rumah Retret Katedral
Padang tersebut mengambil tema Manajemen Media Cetak dan Online. Harapan dari
pelatihan tersebut ialah masing-masing Komisi mampu mengambil keputusan untuk
memilih majalah cetak atau majalah online atau kedua bentuk tersebut.
Untuk membantu pengambilan keputusan tersebut, panitia
pelatihan bekerja sama dengan pengurus Signis Indonesia mendatangkan tiga orang
narasumber. Mereka adalah Bapak Hasiholan Siagian yang sehari-hari bekerja di
Majalah Hidup dan website Hidup.com, ibu Bernadetta Widiandayani yang merupakan
wakil ketua Signis Indonesia dan RP. Frans de Sales, SCJ, ketua Komsos
Keuskupan Agung Palembang.
Ibu Widi memaparkan profil Majalah-majalah yang dikelola
oleh Komisi Komsos Keuskupan. Pemaparan tersebut meliputi Perancangan Tema,
Distributor, Kontributor, keterlibatan orang
Muda, biaya produksi dan jumlah oplah cetak setiap kali dicetak. Selain
itu, ibu Widi juga membantu para peserta untuk melihat ketertarikan umat
terhadap majalah dengan dua pertanyaan: apakah umat masih membutuhkan majalah
dan mengapa umat masih membutuhkannya.
Selanjutnya, bapak Hasiholan memparkan tentang manajemen
media, keredaksian serta bisnis marketing. Pemaparan materi tersebut dikemas
dalam bentuk diskusi yang dibagi ke dalam keuskupan masing-masing. Materi
tersebut membantu para peserta untuk professional dalam menangani majalah dan
media-media lainnya yang dikelola. Sementara itu, Romo Frans memberi pelatihan
pembuatan konten yang layak jual.
Selamat buat Signis Indonesia Regio Sumatera atas
pelatihannya. Semoga sepulang dari pelatihan tersebut, para pekerja Komsos dan
Radio mampu menjawab kebutuhan umat dalam media pewartaan yang dikelola.