Dasar Hidup
RP. Yoakhim OCarm memerciki tempat peletakan batu pertama Gereja Stasi Kualo Maros |
Jumat, 6/12’24,
Pekan Advent I/C.
Mat. 9:27-31.
Seekor kera dengan bangga menceritakan pada temannya “bahwa ia berhasil menyelamatkan ikan dari kolam dan meletakkannya di daratan.” Teman-temannya menjawab : “Engkau bagaikan kera yang terbang di angkasa.” Hidup ikan kodratinya di dalam kolam demikian pula kera, secara kodrati tidak terbang di angkasa. Terkadang demi hal sepele kita pun bisa kehilangan orientasi hidup kita.
Injil hari ini mengisahkan : “Iman adalah penglihatan sementara ketidakpercayaan adalah kebutaan.” Inilah sebabnya mengapa kedua orang buta ini mengikuti Yesus bahkan sebelum mereka melihat: iman mereka kepada Kristus telah menuntun orientasi mata hati mereka untuk melihat melampaui kebutaan.
Saudara-saudari terkasih, Doa adalah “tangisan” yang tidak takut “menjengkelkan Tuhan”, “membuat gaduh”, seperti ketika “mengetuk pintu terus-menerus”. Di sinilah, -menurut Paus Fransiskus- makna doa yang harus dipanjatkan kepada Tuhan dalam semangat kebenaran dan kepastian, bahwa Dia benar-benar dapat mengabulkannya. Layaknya nafas bagi manusia, doa adalah hidup matinya iman kita. Hidup beriman adalah doa yg tak kunjungan henti.
Tuhan memberkati 😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)