Keuskupan Sibolga

Latest Post

Gambar diambil dari Internet 


Selasa, 22 Oktober 2024

Pekan Biasa XXIX/B

Lukas 12:35-38


Sewaktu muda seorang sufi berjanji pada Tuhan utk mengubah dunia. Tatkala paruh baya ia sadar akan ketidakmampuannya mengubah dunia. Maka ia mengubah janjinya untuk mengubah orang-orang dekatnya saja. Menjelang ajal, ia baru sadar bahwa hidup dan waktu sangat terbatas. Di masa “injury time” hidupnya ia memohon agar diberi rahmat untuk mengubah diri sendiri. 

Injil hari  ini berisi ajaran Yesus kepada para murid-Nya untuk selalu berjaga-jaga dan siap menyambut kedatangan-Nya: Hidup tidak pernah kekal. Hidup seseorang tidak ditentukan oleh tua-muda; sehat-sakit; kuat-lemah; kaya-miskin … Begitulah rapuhnya hidup ini.

Saudara-saudari terkasih, banyak orang menjalani hidup seolah-olah mereka memiliki & berkuasa atas hidup mereka sendiri. Kita disadarkan bahwa, tidak ada seorang pun yang memegang kendali kecuali Yesus, itulah sebabnya kita harus punya iman agar selalu siap menyambut kehidupan kekal tatkala kehidupan fana di dunia berakhir. 

Tuhan memberkati.

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Mgr Fransiskus Sinaga memberikan pengarahan kepada Tim perumus RSPKS Hasil Sinode III Keuskupan Sibolga 


Sinode Keuskupan Sibolga telah berakhir pada Jumat, 18 Oktober 2024. Sebagai mana sebelumnya dibuka, sinode tersebut ditutup juga dengan Perayaan Ekaristi bersama di Gereja Kon-Katedral Bunda Para Bangsa Gunungsitoli. Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Mgr Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga, Uskup Sibolga.


Dalam Perayaan Ekaristi tersebut, Vikjen Keuskupan Sibolga membacakan hasil kesepakatan yang diambil dalam sidang Sinode. Mgr. Fransiskus Sinaga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta Sinode dan para panitia.


Tim perumus RSPKS Hasil Sinode III Keuskupan Sibolga di Ruper St Leopold Laverna Gunungsitoli 


Setelah sidang Sinode ditutup, Gereja Keuskupan Sibolga memilih 27 orang menjadi tim perumus hasil sidang. Tim tersebut bertugas untuk menyusun RSPKS (Rencana Strategis Program Keuskupan Sibolga) untuk lima tahun ke depan. Pertemuan tim perumus berlangsung dari 19-21 Oktober 2024 di Rumah Pembinaan Rohani St. Leopold Laverna, Gunungsitoli. Tim tersebut beranggotakan Para Kuria Keuskupan, Dewan Imam Keuskupan, Para Ketua Komisi, Biro, Lembaga dan Dekanat Keuskupan Sibolga serta Nara Sumber Sinode, yang dalam hal ini ialah RD. Veri Ara, Pr.


RSPKS berfokus pada penyelesaian masalah-masalah pokok dan sebab-sebab kunci yang telah disepakati bersama dalam sidang sinode yang telah berlangsung sejak 15-18 Oktober 2024 yang lalu. Tim perumus akan memunculkan program-program yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ke depan dengan penentuan target pencapaian yang diukur setiap tahunnya.

Mgr Fransiskus Sinaga sedang mendoakan orang sakit di Klinik Pertama Tabita Gunungsitoli 


Senin, 21 Oktober 2024, Mgr Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Thomson dan Klinik Pertama Tabita Gunungsitoli. Dalam kunjungan ini Bapak Uskup bersama Diakon Blasius datang memberikan doa sekaligus membawa Komuni Orang sakit. Bapa Uskup memberikan semangat kepada setiap pasien yang didoakan dan diberikan komuni suci. 

Selain kepada pasien yang beragama Katolik, bapa Uskup juga berdoa bagi para pasien yang tidak beragama Katolik.

Kunjungan pertama dilakukan di RUSD Thomson Gunungsitoli. Di sana, Bapa Uskup bertemu dengan RP. Johanes Maria Hammerle OFM.Cap.

Mgr Fransiskus berkunjung ke RSUD Thomson Gunungsitoli 


Setelah selesai di RSUD Thomson, Bapa Uskup dan Diakon Blasius Lahagu beranjak ke Klinik Pratama Tabita. Kehadiran Bapa Uskup disambut oleh Sr. Hermina Bago SCMM, kepala Klinik Tabita.

Semoga kunjungan dan doa dari Bapa Uskup memberikan semangat kepada setiap pasien. Kunjungan tersebut juga menjadi ajakan bagi kita untuk selalu peduli kepada sesama yang di sekitar kita, terlebih mereka yang sakit.

Peserta Sinode III Keuskupan Sibolga sedang antri untuk makan malam


Senin, 21 Oktober 2024

P. Biasa XXIX/B

Lukas 12:13-21


Suatu hari seorang gadis yang baru pindah ke pinggiran kota menemukan rumahnya dalam kondisi gelap. Tiba-tiba pintu rumahnya di ketuk oleh  dua bocah cilik tetangga sebelah. Ketika pintu dibuka mereka bertanya: “Apakah kakak punya lilin?” Langsung sang gadis berpikir singkat (jangan kasih, nanti kebiasaan) maka ia menjawab : “maaf dik saya tak punya lilin.” Langsung sang bocil bereaksi spontan: “Nah betulkan? Ini kami kasih kakak lilin, krn kakak pasti tidak punya lilin krn baru pindah ke mari.” Sang gadis menerima lilin dari para “bocil” dengan rasa bersalah. 

Dalam Injil, Yesus memperingatkan kita tentang keserakahan manusia terhadap hal-hal duniawi. Yesus memberi tahu kita: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab sekalipun seorang kaya, hidupnya tidaklah tergantung dari harta kekayaannya." (Lukas 12:15) Orang tamak selalu egois, dan orang egois menutup diri terhadap orang lain.

Saudara-saudari terkasih.

Kekayaan materi apakah yang membuat kebanyakan dari kita tidak mampu melepaskannya? Kekayaan itu sendiri bukanlah kejahatan, ia menjadi jahat begitu kita membiarkan diri kita dikendalikan dan dimanipulasi olehnya. Oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan? Kita tidak boleh membiarkan kekayaan mengendalikan dan memanipulasi kita. “Kunci kebahagiaan adalah adanya rasa cukup, hidup tanpa berkecukupan adalah penderitaan”

Tuhan Memberkati 😇

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

P. Adytia Peranginangin OCarm sedang bermain-main dengan anak anjing yang ada di pastoran 


Minggu, 20 Oktober 2024

Pekan Biasa XXIX/B

Mark 10:35-45


Sangat menarik memperhatikan anak-anak anjing bermain. Terlebih lagi saat anak anjing menemukan sepotong daging dan anjing-anjing lain mengejarnya. Akhirnya ia pun melepas daging dari gigitannya. Para pengejar langsung meninggalkannya dan berebutan dengan anjing-anjing lain yg bergumul mendapatkannya. Si anjing kecil, yg melepas daging, kini berjalan melenggang dengan tenang seakan-akan berkata: “Aku kehilangan daging tapi mendapatkan kembali halaman bermain yang damai.” Terkadang kita harus melepas sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. 

Dalam Injil hari Minggu ini, kita membaca kisah saudara Yakobus dan Yohanes, yang meminta untuk duduk di samping Yesus dalam kerajaan-Nya.

Kita dapat melihat bahwa niat sebenarnya dari Yakobus dan Yohanes adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka dekat dengan Yesus. 

Saudara-saudari terkasih.

Dalam pikiran ke-dua murid di atas, duduk di samping-Nya melambangkan kekuasaan dan pengaruh. Kita tidak akan pernah dekat dengan Yesus jika kita mencari kekuasaan dan sanjungan. Ketika kita berpaling dari kekuasaan dan sanjungan, justru kita mulai merangkul sifat melayani dan kerendahan hati, yang diwujudkan oleh Yesus.

Tuhan memberkati 😇

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)


Mgr. Fransiskus Sinaga Sedang memberikan pengarahan terhadap para peserta Sinode Keuskupan Sibolga 



Sinode Keuskupan Sibolga telah memasuki hari terakhir (Jumat, 18 Oktober 2024). Di hari terakhir ini, setiap peserta sidang diajak untuk merumuskan visi-misi atau arah dasar dari Gereja Keuskupan Sibolga selama 5 tahun ke depannya.

Penentuan visi-misi tersebut tetap didasarkan pada masalah-masalah pokok dan sebab-sebab kunci yang telah dirumuskan sebelumnya.

Ada pun visi yang telah dirumuskan ialah: GEREJA KEUSKUPAN SIBOLGA BERAKAR DALAM IMAN, BERTUMBUH DALAM PERSEKUTUAN, BERBUAH DALAM KESAKSIAN.

Mgr Fransiskus Sinaga turut bersama seluruh peserta Sinode untuk menyebutkan visi Gereja Keuskupan Sibolga yang baru saja disepakati

Selanjutnya peserta diajak untuk merumuskan misi yang diperlukan sebagai jalan untuk mewujudkan visi yang sudah dibuat. Ada pun misi yang telah dirumuskan ialah sebagai berikut: 

Pertama, meningkatkan iman kekatolikan melalui pastoral keluarga yang berkelanjutan dan pewartaan yang kontekstual.

Kedua, meningkatkan persekutuan umat dalam komunitas basis teritorial dan kategorial.

Ketiga, mewujudkan aksi-aksi solidaritas bagi kaum lemah dan terpinggirkan. 

Keempat, meningkatkan keterlibatan umat Katolik dalam tatanan hidup bermasyarakat melalui pastoral politik. 

Selain penentuan visi misi Gereja Keuskupan Sibolga, para peserta juga merumuskan rencana strategis yang akan dilakukan yaitu pemberdayaan petugas pastoral, baik tertahbis maupun awam, dan pemberdayaan komunitas basis, baik teritorial maupun kategorial. 

Para peserta Sinode III Keuskupan Sibolga 


Sementara itu, nilai-nilai yang akan diwujudkan melalui visi-misi tersebut ialah Persekutuan, Belas Kasih, Solidaritas, Subsidiaritas, Kebenaran, Keadilan, Ketekunan, Keberanian, Tanggungjawab, dan Kesetaraan.

Selanjutnya hasil penetapan tersebut akan dibacakan pada saat Ekaristi Penutupan Sinode di Gereja Paroki Kon-Katedral Bunda Para Bangsa Gunungsitoli Jumat 18 Oktober 2024

Pancuran air di salah satu Stasi yang ada di Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori 


Sabtu, 19 Oktober 2024

Pekan Biasa XXVIII/B

Luk 12:8-12


Sewaktu  pergi ke tempat ziarah “Gua Maria” bersama beberapa OMK, tampak  mereka sangat sibuk membeli botol dan mengisinya dengan air yang telah dikuduskan. 

Ketika pulang saya bertanya: “Apakah kalian sudah berdoa bagi orang-orang yang menitip doa?” Mereka menjawab dengan antusias: “kami sudah membawa air suci yang akan dibagi-bagikan pada orang yang menitip doa.” Ternyata anak-anak begitu sibuk membeli botol dan mengisi air suci sehingga lupa berdoa dan gagal melihat sumber airnya. 🤣🤣🤣

Injil hari ini merupakan nasihat yang kuat dari Yesus kepada para pengikut-Nya, yang memberi tahu mereka bahwa Roh Kudus akan berbicara melalui mereka pada waktunya. Kita tak akan sampai pada waktunya bila kita gagal menemui Kristus sumber utamanya.

Saudara-saudari terkasih.

Apakah Anda ingin merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hidup Anda? 

Salah satu syarat utama bagi kita untuk memiliki kesadaran akan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita adalah pertama-tama mengakui Ke-Tuhan-an Yesus Kristus. Kemudian, karunia kehadiran Roh Kudus akan mengikuti. Karena itu, marilah kita mencari Yesus Kristus terlebih dahulu setia kepada-Nya dan kita pasti akan merasakan curahan karunia Roh Kudus.

Tuhan memberkati.

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget