TEMU PASTORAL REGIO GEREJAWI SUMATERA
.jpeg) |
Bapa Uskup Regio Sumatera |
Temu Pastoral (TEPAS) Regio Gerejawi Sumatera, yang diikuti oleh para Bapa Uskup dari enam keuskupan dan Pimpinan-pimpinan tarekat (religius dan sekular) yang berkarya di wilayah pastoral Regio Gerejawi Sumatera, dimulai pada Senin, 28 April 2025 dan akan berakhir pada Jumat, 2 Mei 2025. Pimpinan-pimpinan tarekat religius yang hadir berasal dari 41 tarekat religius [Tarekat pria: OFMCap, OFMConv, MSF, SVD, OSC, OCarm, SX, OCD, SSCC, CMF, CM, BM, BHK, CMM (15) danTarekat suster: SCMM, OSF, FCJM, KSFL, SFI, CCSS, SJMJ, KYM, ALMA, KSSY, SOSFS, OP, SdC, OSU, CB, FSGM, FCH, Putri Carm., HK, FMM, H.Carm., RGS, FSE, SFD, SSCC dan ALI (26)]
 |
Tarekat suster: SCMM, OSF, FCJM, KSFL, SFI, CCSS, SJMJ, KYM, ALMA, KSSY, SOSFS, OP, SdC, OSU, CB, FSGM, FCH, Putri Carm., HK, FMM, H.Carm., RGS, FSE, SFD, SSCC, ALI (26)] |
 |
[Tarekat pria: OFMCap, OFMConv, MSF, SVD, OSC, OCarm, SX, OCD, SSCC, CMF, CM, BM, BHK, CMM (15) |
TEPAS mengusung tema: Sinodalitas Gereja Sumatera di Tengah-tengah Isu Kehidupan Sosio Politik, Ekologi dan Kemanusiaan. Seremoni pembukaan TEPAS diadakan pada pukul 20.00 WIB. Turut hadir dalam seremoni pembukaan adalah Wakil Bupati Nias Selatan dan beberapa pejabat pemerintahan Nias Selatan. Penyambutan secara adat Nias dilakukan oleh siswa-siswi SMP Stella Maris Telukdalam.
TEPAS hari kedua, 29 April, diawali dengan meditasi terpimpin yang dipandu oleh Rm. Ferry Sutrisna Wijaya, selama 30 menit. Peserta meditasi diajak untuk menyadari keberadaannya di tengah-tengah alam semesta ini, dan bersyukur atas semua berkat Tuhan melalui ciptaan-Nya.
 |
Pemberian tanda kasih "Fame'e Afo) |
Selanjutnya, setelah sarapan pagi, diteruskan dengan pertemuan Sesi I, dengan narasumber Mgr. Yohanes H. Yuwono (Ketua Regio Gerejawi Sumatera) dan P. Ignatius Purwo, OSC sebagai moderator. Sesi I ini diisi dengan evaluasi TEPAS Lampung dua tahun lalu (2023), dan keterangan mengenai alur proses Tepas 2025. Mgr. Yohanes H. Yuwono menerangkan bahwa TEPAS ini telah dimulai pada 2010, dan dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Agenda TEPAS sempat terganggu karena Covid 19. TEPAS baru diadakan lagi pada tahun 2023. TEPAS 2025 merupakan TEPAS keenam untuk putaran pertama. TEPAS gelombang/putaran berikut akan dilaksanakan di Keuskupan Agung Medan, tahun 2027. Pada prinsipnya, para Bapa Uskup adalah tuan rumah TEPAS, dan penanggung jawab setiap TEPAS adalah keuskupan di mana TEPAS dilaksanakan.
Tujuan TEPAS, jelas Mgr. Yohanes H. Yuwono adalah:
- Mengapresiasi kerja tarekat religius di tempat karya masing-masing, yang membantu Gereja lokal dengan kekhasan karisma masing-masing.
- Memupuk semangat "berjalan bersama" (sinodalitas) semua tarekat dan Gereja lokal, sesuai visi dan misi keuskupan tanpa mengabaikan visi dan misi tarekat masing-masing
- Mengupayakan kerjasama lintas tarekat untuk karya pastoral tertentu
- Menerjemahkan rekomendasi atau anjuran pastoral KWI atau Gereja Universal, misalnya pastoral kaum muda, lingkungan hidup, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya; atau mengusulkan karya-karya pastoral tertentu ke KWI untuk dijadikan karya pastoral bersama di Indonesia.
Selanjutnya pada jam 10.30-12.15 adalah sesi pertemuan kedua. Sesi ini diisi oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, dan dipandu oleh P. Dion Laia, OFMCap sebagai moderator. Mgr. Adrianus Sunarko mempresentasikan hasil Sinode Gereja Universal yang diadakan di Roma pada Oktober 2024. Proses Sinode ini sudah dimulai pada 2021 di Gereja-gereja lokal di seluruh dunia.
Pada sore hari, mulai jam 15.30 WIB, para peserta TEPAS mendapat masukan dari Rm. Ferry Sutrisna Wijaya, imam diosesan dari Keuskupan Bandung, yang memiliki passion pada ekologi. Sesi ini dipandu oleh P. Blasius S. Yesse, Pr. Berkenaan dengan persoalan ekologi ini, Rm. Ferry berbicara mengenai dokumen-dokumen dari Paus Fransiskus, a.l. Laudato Si, Laudate Deum, Fratello Sole dan sebagainya. Semuanya dikupas di bawah tema: 10 Years Since Laudato Si: A Time for Hope or Despair? Berangkat dari passion pada lingkungan hidup, Rm. Ferry mendirikan sebuah Yayasan yang memberi perhatian pada pemeliharaan lingkungan, Yayasan Eco Learning Camp.Yayasan ini menyajikan program pendidikan ekologi melalui kegiatan pelatihan, workshop, seminar, dll.
Pada jam 18.00 diadakan perayaan ekaristi, yang dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap (Uskup KAM), didampingi para Bapa Uskup lainnya dan imam-imam konselebran. Perayaan ekaristi ini dihadiri juga kelompok koor dari Paroki Hati Kudus Yesus Telukdalam. Mgr. Kornelius dalam kotbah, a.l. menyampaikan pentingnya kerjasama dalam karya pastoral, baik antara tarekat dan keuskupan, pun di antara tarekat-tarekat.
Sesi hari ini diakhiri dengan diskusi di kelompok-kelolmpok, yang dibagi per keuskupan. Setiap tarekat dibagi-bagi ke keuskupan-keuskupan sesuai dengan tempat karya mereka masing-masing. Bahan diskusi adalah materi mengenai lingkungan hidup yang disampaikan oleh Rm. Ferry Sutrisna Wijaya. (Notulensi dari P. Blasius Yesse, SekJen)