Cideramata dan MO HUHUGO dari Bapa Uskup Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga


Pemberian cinderamata atau souvenir, dari Bapa Uskup Keuskupan Sibolga beserta Kuria adalah sebuah tradisi yang sering dilakukan dengan memberikan bingkisan sebagai kenang-kenangan, tanda ingat, atau bentuk penghargaan atas suatu peristiwa atau hubungan.Umumnya Kalabubu, pakaian adat Nias (rompi) jika pertemuan di wilayah Dekanat Nias dan berupa Ulos apabila kegiatan di daerah Dekanat Tapanuli.

 Cinderamata ini memiliki nilai simbolis yang bertujuan untuk mengingatkan penerima tentang suatu peristiwa, tempat, atau hubungan. Kenangan atau Cinderamata berfungsi sebagai pengingat akan momen-momen penting atau perjalanan yang telah dilalui. Cinderamata dapat menjadi ekspresi rasa terima kasih atau penghargaan atas kontribusi seseorang. Cinderamata dapat digunakan sebagai media perkenalan untuk kekhasan budaya/daerah di Keuskupan Sibolga. 

“MO HUHUGO” dalam budaya Nias yang disampaikan oleh Vikjen menyampaikan kata sapaan dalam arti "salam sejahtera" atau "selamat datang". Kata ini juga sering digunakan untuk menyapa orang lain dengan sopan dan penuh hormat, menunjukkan persahabatan dan penerimaan. (Komsos Keuskupan Sibolga)


Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget