|
Dok. Komsos Sibolga |
Sebelum Indonesia memasuki kemerdekaannya, Gereja Katolik
Katedral Sibolga telah berdiri. Sekalipun berdirinya terjadi pada 11 September
1932, namun karena Gereja ini memilih Santa Theresia Lisieux, maka ulang tahunnya
selalu diperingati pada 01 Oktober. Kini, usia Gereja ini memasuki tahun yang
ke-91.
Tentu perayaan ulang tahunnya harus dimeriahkan. Itu adalah
cara manusia untuk bersyukur atas kekuatan yang Ilahi. Karena itu, Gereja
Katedral membentuk panitia Perayaan Pelindung Gereja. Perayaan ini disatukan
dengan penerimaan Sakramen Krisma. Bisa dibayangkan betapa besar alasan untuk bersyukur
dalam kesempatan tersebut: Syukur atas perlindungan selama 91 tahun, juga memohon
kedewasan Iman bagi umatnya. Jadi setiap kali Gereja ini bersyukur atas ulang
tahunnya, jumlah umat yang menuju kepada kedewasaan iman pun ditambahkan.
|
Dok. Komsos Sibolga |
Seperti biasa, sebagai organisasi Rohani, perayaan ulang
tahun dan penerimaan Sakramen Krisma dikemas dalam Perayaan Ekaristi. Pemilik takhta
di Katedral itulah yang langsung menjadi pemimpinya, yakni Mgr. Fransiskus
Tuaman Sasfo Sinaga. Perayaan itu juga dihadiri oleh kedua imam yang bertugas
di sana, yakni RD. Simeon Yulianus Pidang dan RD. Dedy Padang
|
Dok. Komsos Sibolga |
Ditemani oleh kedua imam tersebut, Mgr. Frans memberikan
pengurapan minyak Krisma kepada 110 orang. Setelah menyebutkan nama
masing-masing peserta secara lantang, Mgr. Frans mengoleskan minyak Krisma ke
dahi mereka sambil berkata: “Terimalah Roh Kudus”.
|
Dok. Komsos Sibolga |
Seusai Perayaan Ekaristi, acara syukur berlanjut ke acara
ramah tamah. Di dalamnya diisi perayaan ulang tahun yang dilambangkan dengan
kue ulang tahun, serta hiburan-hiburan dari umat. Jumlah kue ulang tahunnya
juga tidak hanya satu melainkan sesuai jumlah teritori KBG atau Komunitas Basis
Gereja yang ada. Karena itu, para pengurus KBG juga diundang untuk meniup
lilin, memotong kue dan membagikannya kepada anggota KBGnya masing-masing. Sungguh
suatu lambang syukur yang merata dan mengena ke semua umat.
Dalam waktu duniawi, perayaan syukur berakhir sekitar pukul
14.00 WIB. Sekalipun demikian, rasanya tetap merasuk di hati, terlebih bagi
umat yang baru saja menyerahkan diri untuk menjadi saksi iman dalam
kehidupannya setiap hari.
Selamat atas perayaan syukur ini, kepada Gereja Katedral Sibolga
juga kepada Keuskupan Sibolga. Semoga penyertaan Tuhan itu selalu mampu dialami
sehingga bersama umat Katedral, Gereja Keuskupan Sibolga mampu memuwujudkan
Gereja yang Mandiri, Solider dan Membebaskan. LAUDERIS DOMINE DEUS MEUS, Semoga
Engkau dipuji ya Tuhanku dan Allahku.
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.