Homili Minggu Pentekosta, 08 Juni 2025, Roh Kudus Memberdayakan Kaum Kristiani untuk Mengasihi, Menepati Janji dan Melakukan Pekerjaan Yesus Yohanes 14,15-16; 23b-26

 



Roh Kudus Memberdayakan Kaum Kristiani untuk

Mengasihi, Menepati Janji dan Melakukan Pekerjaan Yesus

Yohanes 14,15-16; 23b-26,

Minggu 08 Juni 2025 (Romo Very Ara)

***

“Jikalau Kamu Mengasihi Aku, Kamu akan Menuruti segala Perintah-Ku dan melakukan pekerjaan-pekerjaan-Ku”

 

Adalah kisah mengenai dua orang bersaudara yang sangat beriman dan setia kepada Yesus, yaitu Clarence dan Robert.

Clarence bekerja sebagai aktivis gerakan Hak Azasi Manusia. Pada tahun 1960-an, membela hak azasi manusia bukanlah pekerjaan yang menyenangkan di Amerika Selatan. Ketegangan antara warga kulit putih dan warga kulit hitam bertensi tinggi dan berujung pada kematian. Warga mengadakan aksi demo ini di semua wilayah kota. Banyak warga yang berdemo melakukan waksi yang sama, yaitu duduk di restoran-restoran. Mereka tidak mau bekerja dan tidak mau pulang ke rumah. Polisi menggunakan anjing pelacak dan gas air mata untuk membubarkan demonstran kulit putih dan kulit hitam.

Robert berprofesi sebagai pengacara. Pada suatu hari, Clarence, saudaranya meminta Robert untuk membantunya, membela hak azazi manusia. namun, dengan sikap tegas, Robert menolaknya sebab sangat berbahaya bagi karier politiknya ke depan.

Clarence mengingatkan Robert akan janji-janjinya untuk setia beriman, setia kepada Yesus dan setia mengikatkan diri kepada Yesus. Namun, Robert menanggapi Clarence dengan kata-kata ini: “Ya, saya memang mengikuti Yesus, namun bukan salib-Nya. Saya tidak mau disalibkan bersama Yesus”.

Clarence menatap saudaranya sangat dalam dan berkata, “Robert, kamu bukan pengikut Yesus. Kamu hanya salah seorang pengagum-Nya”.

************************

Sebagai sorang pengagum, Robert hanya terpukau pada pribadi Yesus, namun tidak menyatu dengan Yesus, sosok yang dikaguminya sehingga dia tidak membiarkan pikiran dan hatinya dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kristus, tetapi oleh roh duniawi (pangkat, jabatan dan kehormatan). Sedangkan, sebagai pengikut Yesus Kristus, Clarence sungguh-sungguh dipenuhi dengan Roh Kristus sehingga dia mengasihi sosok yang diikuti-Nya, menepati janji dan melakukan semua pekerjaan dari sosok yang diikuti-Nya.

************************

Para murid bukanlah pengagum, melainkan pengikut dan penerus hidup Yesus. Mereka melanjutkan misi perutusan dan pekerjaan Yesus. Apakah isi perutusan dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh para murid?

Tugas utama perutusan para murid adalah menyatakan Wajah dan Hati Allah dalam diri Yesus kepada dunia. Mereka harus menyatakan kehadiran Allah yang nyata dalam dunia yang sama sekali tidak merasakan dan mengalami kehadiran Allah yang agung, penuh cinta, kerahiman dan belas kasih. Perutusan itu harus dinyatakan dengan menyalurkan hidup, yaitu hidup Allah yang berbelas kasih dan berbelarasa kepada sesama/dunia.

Pekerjaan untuk menyalurkan kehidupan Allah, menyatakan Wajah dan Hati Allah serta kehadiran-Nya di dunia ini tidak menuntut mereka untuk melakukan mukjizat yang spektakuler. Karena itu, Yesus tidak memanggil dan tidak memilih orang-orang yang hebat untuk melakukan pekerjaan itu.

Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan yang sederhana, yaitu melakukan kebaikan manusiawi kita dalam wujud yang sederhana dengan semangat cinta yang besar. Melalui kebaikan hati manusiawi, pengikut Yesus menyalurkan kehidupan serta menuntun sesama untuk melihat dan mengalami kebaikan Allah dalam diri mereka sendiri. Karena pekerjaan Yesus adalah pekerjaan sederhana, maka Yesus memanggil dan memilih para murid yang sederhana, berhati baik dan memikili  kerendahan hati untuk berbagi.

Kita semua adalah murid Yesus. Kita hanyalah manusia biasa yang rapuh dan lemah. Namun, apabila kita percaya kepada Yesus, kita pasti mampu menyelesaikan pekerjaan-Nya, yaitu pekerjaan kasih... menyalurkan kasih Yesus kepada sesama melalui kasih manusiawi. Kunci utama agar kita mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan kasih Yesus dalam wujud yang sederhana adalah membuka diri terhadap kekuatan Roh Kudus, yaitu Roh Bapa dan Putera.

Roh Kudus adalah Roh yang membimbing kita kepada Kebenaran Allah. Roh Kudus akan menolong kita untuk mengubah pikiran dan hati kita agar tidak terkurung pada keinginan dan kebutuhan manusiawi semata, tetapi diarahkan kepada pikiran dan hati Allah. Roh Kudus, Roh Kebenaran, Roh Penolong akan memberikan kekuatan batin  yang baru, hati yang baru, pandangan yang baru dan kemerdekaan baru yang sangat berbeda dengan jalan pikiran dan pengaruh dunia agar kita tidak menjadi budak atas keserakahan, mengejar uang dan kekuasaan, termasuk kekuasaan rohani.

Yesus Kristus menyebut Roh-Nya sebagai Roh Kebenaran dan Roh Penolong. Sebutan Roh Penolong sangat indah: Penolong (Yunani) berarti “Orang yang menjawab panggilan”. Melalui sebutan ini, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang selalu hadir untuk menjawab terikan kita yang lemah dan sangat membutuhkan topangan cinta-Nya. Dia hadir untuk menggerakan kita agar melakukan kebaikan kasih-Nya, melakukan pekerjaan yang sederhana dengan semangat cinta yang besar untuk menyatakan Wajah dan Hati-Nya yang penuh cinta, kerahiman dan belas kasih; menyebarkan Kerajaan-Nya, yaitu Kerajaan Kebaikan, Cinta, Keadilan dan Kedamaian. Ini berarti, di setiap kebaikan yang kita lakukan, sesungguhnya bukan kita, melainkan Yesus sendirilah yang bekerja dalam diri kita:

o   Pasangan suami-isteri sudah melakukan pekerjaan Yesus dan dipenuhi dengan Roh Kudus apabila saling mengasihi, saling merawat ikatan cinta dan bekerja sama untuk mencari nafkah hidup demi kehidupan mereka.

o   Orang tua atau kakek-nenek sudah melakukan pekerjaan Yesus “memelihara, merawat, menolong, melindungi dan mencitai anak serta dengan sabar mengajar anak-anak sejak kecil untuk mengikuti Yesus.

o   Seorang ibu sudah melakukan pekerjaan Yesus apabila berbelanja, berjumpa dengan seorang tetangga dan diajak untuk bergosip. Namun, ibu itu berkata dalam hatinya: "Tidak, saya tidak akan berbicara buruk tentang siapa pun".

o   Di rumah, salah satu anak ingin berbicara dengan ibunya mengenai harapan dan impiannya. Walaupun lelah bekerja, ibu ini setia untuk duduk dan mendengarkan dengan anaknya dengan penuh kesabaran dan cinta. Ibu ini sudah melakukan pekerjaan Yesus.

o   Seorang bapak mengalami kecemasan, namun dia mengingat kasih Perawan Maria. Dia mengambil rosario dan berdoa dengan iman. Ini juga pekerjaan Yesus

o   Ada di antara kita pergi ke jalan. Kita berjumpa dengan orang miskin. Kita berhenti dan mengucapkan kata-kata ramah kepadanya. Ini juga pekerjaan Yesus.

o   Seorang umat sudah dipenuhi Roh Kudus dan sudah melakukan pekerjaan Yesus apabila memperhatikan orang yang berkekurangan dan menjawab seruan mereka, tidak usah dengan harta, melainkan dengan sapaan, perhatian, dukungan dan kehadiran kita dalam hidup mereka; tidak bergosip, tidak memberikan penilaian buruk kepada sesama dan tidak melakukan tindakan yang keras dan kejam kepada sesama.

o   Kita semua sudah dipenuhi Roh Kudus dan melakukan pekerjaan Yesus apabila kita hadir dalam hidup sesama yang kesepian karena kehampaan cinta, perhatian dan kasih sayang, terutama kepada sahabat, orang yang miskin dalam roh kebaikan.

Marilah kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus dengan berbuat baik kepada sesama dalam setiap pekerjaan harian kita.

 

Selamat Bermenung

Salam kasih

Buona Domenica

Dio Ti Benedica

 

 

Alfonsus Very Ara, Pr

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget