![]() |
Ket Foto: Katekis Paroki Pinangsori mewartakan kabar sukacita di stasi. |
Sabtu, 19 April 2025
Vigili Paskah
Lukas 24:1-12
Seorang pria berlibur ke Israel bersama istri dan ibu mertuanya. Naas, saat di Tanah Suci, ibu mertuanya tiba-tiba meninggal dunia. Sang suami bersedia membayar biaya yang sangat mahal untuk memulangkan jenazah ibu mertuanya ke negara asalnya. Ketika ditanya alasannya, pria itu segera menjawab, “Sekitar 2.000 tahun yang lalu, seorang pria meninggal dan dimakamkan di sini. Tiga hari kemudian dia bangkit dari kematian, dan saya tidak dapat mengambil risiko itu!”. Paskah adalah kebangkitan hidup baru, tanpa harus menunggu mati badani.
Injil hari ini, menggaungkan satu kalimat yang mengguncang para wanita dan mengubah sejarah, tatkala mereka ke kubur dan menemukan batu kubur sudah terguling. "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?" (Lukas24,5); Mengapa engkau beranggapan bahwa semuanya sudah tidak ada gunanya, bahwa tidak seorang pun dapat mengangkat batu-batumu? Mengapa Anda putus asa?
Saudara-saudari terkasih, Paskah adalah hari raya “pemindahan batu.” Tuhan menyingkirkan batu-batu terkeras yang menghantam harapan dan ekspektasi: kematian, dosa, ketakutan, keduniawian. Sejarah manusia tidak berakhir di depan batu nisan, karena hari ini ia menemukan “batu yang hidup” (lih. 1 Ptr 2:4): Yesus yang bangkit. Malam ini, kita masing-masing dipanggil untuk menemukan di dalam Dia yang Hidup, Dia yang menyingkirkan batu-batu terberat dari hati kita. Mari kita tanyakan pada diri kita terlebih dahulu: batu apa yang harus saya angkat, apa nama batu ini?. Tuhan memberkati. (Ditulis oleh Rm. Adytia Peranginangin, OCarm. Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.