Cinta Mengalahkan Rasa Sakit


Ket Foto: Berziarah di Makam keluarga, ada Cinta yang tetap abadi yang tak bisa dipendam di bawah sana. 


Jumat, 18 April 2025

Jumat Agung 

Yohanes 18: 1-19: 42


Saya terkenang, setelah Saya melihat anjing saya ditabrak sebuah mobil, Saya duduk di sisi jalan memegang dia dan menangis. Dan sebelum dia meninggal, dia menjilat air mata dari wajahku. Insting Cinta ternyata melebihi rasa sakit. Apalagi Cinta pada sesama yang dilakukan secara tahu, mau dan sadar? Tiada terhitung jejak-jejak cinta orang tua pada anak-anaknya sehingga rela berbuat apapun demi anak… dan tiada keluh hanya peluh yang mengalir.

Bacaan Injil Hari Raya Jumat Agung memuncak, pada saat Yesus berkata: "Sudah selesai" (Yoh 19:30). Artinya bukan sekadar berarti sebagai suatu pernyataan, bahwa tugas-Nya sudah berakhir! Kisah Kesengsaraan Yesus ini hanya dapat kita tangkap dan pahami, apabila kita membacanya dengan 'empati', dengan 'perasaan ikut mengalami'. Karena tiada hidup yg bisa menghindar dari derita, derita menjadi jalan pendamaian dengan berani merangkul dan memanggul setiap salib kehidupan. 

Saudara-saudari terkasih, mungkin kita belum bisa mengajarkan arti derita pada anak-anak, teman atau keluarga kita. Namun tanamkanlah bahwa derita itu adalah salib dan salib harus dipanggul dan dirangkul. Setiap kali berdoa buatlah tanda salib, buatlah tanda salib di dahi anak-anak Anda, pasangan Anda…  hingga kelak mereka pulalah yang membuat tanda salib sebagai jalan keabadian sebelum peti jenazah Anda ditutup selamanya. Tuhan memberkati. (Ditulis oleh Rm. Adytia Peranginangin, OCarm. Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget