Gaya Kristiani

 

Ket Foto: Rm Yoakim & umat saat memasang simbol “jati diri” Pastoran Paroki Pinangsori 

Kamis, 6 Maret 2025

Kamis Awal Prapaskah

Lukas 9: 22 - 25


Seorang Pemuda mencari kerja. “Saya harus memberimu tes terlebih dahulu. Apakah kamu siap?” Kata pemilik usaha yang congkak. Pemuda tadi mengangguk setuju. “Berapa dua tambah dua?” Sang Pemuda  berpikir sejenak lalu berkata dengan suara rendah, “Berapa banyak yang kamu inginkan?”. “Anda diterima!” kata pengusaha congkak itu. @Seorang yang memiliki prinsip pasti tidak akan tawar menawar pada keputusan@ 

Injil di awal  Prapaskah, "membawa kita pada gaya Kristen. Yakni : “Jika seseorang mau mengikut Aku, yakni menjadi orang Kristen, menjadi murid-Ku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku.'' Inilah jalan kerendahan hati, karena "gaya Kristiani tanpa salib sama sekali bukan Kristiani".

Saudara-saudari terkasih, jalan Kristiani yang harus ditempuh adalah: "Kerendahan hati, pelayanan, tidak mementingkan diri sendiri, tidak merasa penting atau menonjolkan diri di hadapan orang lain dan berkata: Saya seorang Kristen lho!" “cinta, bukan untuk dikenal”. Tuhan memberkati.

(Ditulis oleh Rm. Adytia Peranginangin, OCarm. Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget