Doa Seorang Anak

Dokumentasi Penulis 


Selasa, 10 September 2024

Pekan Biasa XXIII/B

Luk 6:12-19


Pada akhirnya partai final lomba makan kerupuk dalam rangka 17 Agustusan, menyisakan 5 anak.

Beberapa menit sebelum peluit start, panitia memberi kesempatan semua finalis untuk bersiap. Maka ke lima anak berdoa. Ada seorang anak yg nampak serius kali berdoa. Dan akhirnya ia pulalah yg memenangkan perlombaan. 

Maka sang panitia berkata: “anakku sungguh kamu menang karena kamu tadi doa paling serius, apa yang kamu doakan tadi?” Sang anak menjawab dengan polos: “saya meminta agar Tuhan menguatkan saya, seandainya kalah saya tidak menangis…” 

Doa mengubah diri bukan mengubah orang lain. šŸ™

Apakah doa merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari Anda? Dalam Injil hari ini, sebelum membuat keputusan yang sangat penting untuk memilih kedua belas rasul-Nya, Yesus terlebih dahulu pergi ke sebuah gunung untuk berdoa. Di sana, Ia menghabiskan malam dalam doa kepada Tuhan (Lukas 6:12).

Saudara-saudari terkasih.

Kebiasaan kita berdoa, membuat kita yang jauh dari Tuhan, kini menjadi  dekat Tuhan yang berjalan bersama kita. Sehingga berdoa itu bukan laksana sulap yang mengubah penampilan maupun materi. Tapi doa mengubah pribadi menjadi lebih siap dan dimampukan menghadapi kehidupan, bukan mengubah kehidupan demi kemauan diri. Doa adalah mukjizat di zaman modern, di mana hati yang ragu dan tidak percaya  menjadi percaya pada Tuhan. 

Tuhan memberkati šŸ˜‡

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget