Penerimaan Sakramen Krisma Di Paroki Santo Petrus Sirombu: Mgr Frans menekankan agar Umat Katolik tidak mudah Terprovokasi

Mgr Fransiskus Sinaga Berfoto Bersama Para Pastor dan Peserta Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Paroki St. Petrus Sirombu



Perayaan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Santo Petrus Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Jumat 25/10/2024 dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus T.S. Sinaga. Misa sakral ini diikuti oleh 278 orang peserta yang telah mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Krisma.

Para penerima sakramen ini merasa bahagia dan penuh rasa syukur atas kesempatan untuk memperdalam iman mereka melalui ritual sakramental yang menandai kedewasaan iman mereka dalam Gereja. Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan didukung oleh doa dan nyanyian pujian dari seluruh umat yang hadir.
Mgr. Fransiskus Sinaga Mengolesi Peserta Penerimaan Krisma dengan Minyak Krisma



Dalam homilinya, bapak Uskup Fransiskus Sinaga menyampaikan pesan mendalam kepada umat yang baru saja menerima Sakramen Krisma. Beliau menekankan bahwa mereka harus menjadi “terang dan garam” di tengah masyarakat, mencerminkan nilai-nilai Kristen dalam setiap tindakan dan keputusan mereka, harapnya

Lebih lanjut bapak Uskup mengatakan menjadi terang berarti memberikan cahaya kebenaran dan kasih, sementara menjadi garam berarti memberi rasa, nilai, dan pengaruh positif di dalam komunitas. Uskup berharap para penerima Krisma dapat membawa kebaikan dan kasih Kristus ke mana pun mereka pergi, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat luas.
Mgr Fransiskus Sinaga dan RP Umar OSC menerima Simbi dari Tokoh Umat Paroki St. Petrus Sirombu



Selain pesan tentang peran dalam masyarakat, Uskup Fransiskus juga mengingatkan umat tentang pentingnya menjaga persatuan, terutama di masa menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Beliau mengimbau agar umat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan, serta mengedepankan kedamaian dan toleransi di tengah perbedaan pandangan politik, tegaskan.

Bapa Uskup menekankan bahwa umat Katolik harus mampu menjadi contoh dalam menghargai perbedaan dan menolak segala bentuk konflik yang dapat merusak persatuan.

Para peserta Sakramen Krisma menyambut baik pesan penggembalaan dari Uskup, merasa didukung dan diperlengkapi untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan iman yang kokoh. Bagi mereka, Sakramen Krisma ini tidak hanya menjadi momen rohani yang berharga tetapi juga sebuah pengingat akan panggilan mereka untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berkomitmen dalam menjalankan nilai-nilai Kristiani. Pesan Uskup tentang persatuan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi situasi sosial-politik dengan bijaksana dan penuh rasa hormat.

Setelah misa, para penerima Krisma berkumpul bersama keluarga dan umat lainnya dalam suasana penuh keakraban. Mereka merasa dikuatkan oleh kebersamaan dan dukungan dari komunitas Gereja yang selalu mendampingi dalam setiap tahap kehidupan iman mereka.

Kesempatan untuk berkumpul dengan Bapa Uskup dan mendengar langsung pesan penggembalaannya memberikan semangat baru bagi mereka untuk menjalani hidup sebagai saksi Kristus, menebarkan damai dan kasih serta menjaga persatuan dalam masyarakat yang beragam. (Komsos)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget