![]() |
Dokumentasi Penulis |
Kamis, 03 Oktober 2024
Pekan Biasa XXVI/B
03/10’24, Luk 10:1-12
Ketika diadakan acara permainan untuk anak-anak, yakni “permainan tali”, sebagian anak tidak tertarik, karena melihat masalah: kotor, terluka, tidak nyaman, sementara yang lain sangat tertarik karena ingin mencoba tantangan baru.
Mark Sanborn dalam bukunya "The Potential Principle", membagi manusia dalam 2 sudut pandang: Pertama, Fixed Mind-set. Kedua, Growth Mind-set.
Pada fixed mind-set dikatakan bahwa manusia yang sukses adalah yang ber IQ tinggi, tetapi sudah memiliki pemahaman yang mapan sehingga condong melihat segalanya adalah masalah.
Pendekatan kedua yaitu growth mind-set. Pada pendekatan ini, manusia selalu berpikir bahwa dirinya secara pengetahuan dan ketrampilan belum apa-apa sehingga condong melihat segala sesuatu sebagai tantangan/pengalaman baru.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengutus 70 murid tanpa bekal apapun!. Bila kita diutus sebagai salah seorang murid yang diutus mungkin sulit untuk menanggapi panggilan perutusan Yesus terutama ketika Anda tidak melihat apa pun selain masalah. Misalnya, bekal sangat sedikit, teman hanya seorang, apalagi tak punya kemampuan membuat penyembuhan. Tapi kalau mau diringkas (jujur saja) kita enggan diutus karena alasan sederhana yaitu tidak mengasihi Tuhan.
Saudara-saudari terkasih.
Jangan Fokus pada masalah, bahwa Anda tidak melihat hasil panen yang melimpah, tetapi fokuslah pada tantangan yang anda lihat di lingkungan Anda sendiri dan mulailah dari keluarga. Fokus pada mereka; bagikan Yesus kepada mereka melalui perkataanmu atau gaya hidupmu karena itu adalah hasil panenmu yang melimpah. Jangan khawatir tentang apa pun karena Yesus menyertai Anda. Manusia itu adalah makhluk yang bertumbuh bukan makhluk yang sudah mapan.
Tuhan memberkati 😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.