Gambar diambil dari Internet |
Sabtu, 12 Oktober 2024
Pekan Biasa XXVII/B
Luk 11:27-28
Seorang anak baik, telah berupaya membahagiakan ibunya, namun ia merasa ada yang kurang dan bertanya: “Mengapa ibu masih terlihat kurang bahagia, bukankah aku rela memberi apapun yang ibu minta?”
Sang ibu dengan penuh kasih menjawab: “tidak mungkin orang menjadi mabuk kalau hanya mendengar kata “tuak” saja.
Kebanyakan kita saat ini memanjakan ibu kita dengan hal-hal materi. Namun, ketika ibu sudah tua, ia tidak lagi peduli dengan hal-hal materi. Ia lebih peduli dengan cinta dan perhatian yang diterimanya dari anak-anaknya. Dan ini hanya akan bisa dipahami bila kita mau merasakan apa yang dirasakan ibu kita.
Dalam Injil, seorang wanita yang mungkin mengenal Perawan Maria yang Terberkati mengatakan kepada Yesus: "Berbahagialah rahim yang telah mengandung dan menyusui Engkau (Lukas 11:27)." Ia mungkin mengatakan ini untuk menghormati Maria yang telah membesarkan Yesus dengan baik.
Saudara-saudari terkasih.
Ada yang lebih membahagiakan hati seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan anaknya, yakni ketika ia mampu berada di sisi anaknya mendengar keluh-kesah sang anak dan menjadi bagian hidup si anak.
Relasi Inilah yg diinginkan Yesus bagi kita semua pengikutNya, bukan hanya relasi status, Sosial, biologis, … tetapi relasi spiritual. Kiranya Yesus menjadikan Bunda Maria sebagai model relasi tersebut, yang mendengar sabda Tuhan, merenungkannya dalam hatinya dan mengikutiNya.
Tuhan memberkati đŸ˜‡
(Ditulis oleh Rm Adytia OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.