Gambar diambil dari wikipedia |
Sabtu 5 Oktober 2024
Hari Biasa Pekan XXVI
Ayb 42:1-3.5-6.12-17
Luk 10:17-24
Saudara-saudari terkasih, kedua bacaan hari ini berkisah tentang sukacita utusan Tuhan yang telah menjalankan tugas perutusannya dengan baik.
Dalam bacaan pertama, hadir bagian penutup kisah Ayub. Setelah menjalani hidup dengan segala tantangan dan pergumulannya, Ayub berpasrah dan tetap percaya pada Tuhan.
Dia sadar bahwa hidup penuh misteri, dan misteri itu ada dalam genggaman Tuhan. Karena itu, dia memilih untuk tetap percaya dan pasrah kepada Tuhan, sekalipun ada banyak pergumulan dan kesulitan hidup. Alhasil, dia pun kembali menerima berkat berlimpah dari Tuhan.
Seluruh harta kekayaannya yang sempat lenyap, kini dipulihkan Tuhan kembali karena imannya yang kuat. Istri dan anak-anaknya juga dikembalikan Tuhan kepadanya. Semua itu membuat Ayub sangat bersukacita. Sukacita tersebut menjadi bekal Ayub untuk menikmati hidup selanjutnya.
Dalam Injil dikisahkan reuni Yesus bersama para muridNya sesudah mereka menjalankan tugas perutusan masing-masing.
Dalam reuni tersebut Yesus sungguh bersukacita dan penuh syukur atas tugas perutusan yang telah dilaksanakan oleh para murid. Semua murid kembali dengan sehat.
Dalam laporannya, para murid sukses menjalankan tugas mereka menaklukkan kuasa kejahatan, dan berhasil membangun Kerajaan Allah sebagaimana dimandatkan oleh Yesus. Atas semua itu, Yesus sungguh bersukacita. Yesus pun memuliakan Allah, karena kuasaNya yang menyertai para murid, dan iman para murid sendiri akan kuasa Allah.
Yesus juga terus memotivasi para murid untuk semakin bertekun dengan panggilan dan tugas yang mereka laksanakan, hingga semakin berbuah limpah. Yesus berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Pengalaman penuh sukacita sesudah menjalankan perutusan kerap juga saya alami. Walau terkadang harus menerobos hujan dan gelap, harus bercucuran keringat menahan panas, kebahagiaan menghiasi seluruh tubuh dan jiwa sesudah menjalankan tugas pewartaan Sabda Allah dan Perayaan Ekaristi bersama sakramen lainnya kepada umat.
Sekalipun kadang harus berjuang untuk menjelaskan sesuatu kepada umat, dan terkadang harus mengalahkan setan dan menahan segala emosi dan pikiran buruk, sungguh bahagia bila berhasil mengatasi semuanya. Hanya kata Syukur yang bisa kita ucapkan. Dan sukacita pun menghiasi hidup kita.
Semoga sukacita dan syukur yang dialami Yesus bersama muridNya, dan yang dialami Ayub, semakin sering juga kita alami. Sehingga kita semakin semangat menjalankan tugas dan perutusan kita entah di mana pun kita berada. Sebab dengan sukacita itu, kita juga kelak akan bersukacita menyambut kemuliaan kekal hidup abadi di surga bersama para kudus. Dan semua itu mungkin terjadi, bila kita sungguh menjalankan tugas dengan penuh iman kepada Tuhan, dan mengandalkan Tuhan seperti dihidupi oleh St. Faustina Kowalska.
Tuhan memberkati! Pace e bene!
(Ditulis oleh RP Joseph Sinaga OFM.CAP)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.