![]() |
Peserta Sinode III Keuskupan Sibolga sedang antri untuk makan malam |
Senin, 21 Oktober 2024
P. Biasa XXIX/B
Lukas 12:13-21
Suatu hari seorang gadis yang baru pindah ke pinggiran kota menemukan rumahnya dalam kondisi gelap. Tiba-tiba pintu rumahnya di ketuk oleh dua bocah cilik tetangga sebelah. Ketika pintu dibuka mereka bertanya: “Apakah kakak punya lilin?” Langsung sang gadis berpikir singkat (jangan kasih, nanti kebiasaan) maka ia menjawab : “maaf dik saya tak punya lilin.” Langsung sang bocil bereaksi spontan: “Nah betulkan? Ini kami kasih kakak lilin, krn kakak pasti tidak punya lilin krn baru pindah ke mari.” Sang gadis menerima lilin dari para “bocil” dengan rasa bersalah.
Dalam Injil, Yesus memperingatkan kita tentang keserakahan manusia terhadap hal-hal duniawi. Yesus memberi tahu kita: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab sekalipun seorang kaya, hidupnya tidaklah tergantung dari harta kekayaannya." (Lukas 12:15) Orang tamak selalu egois, dan orang egois menutup diri terhadap orang lain.
Saudara-saudari terkasih.
Kekayaan materi apakah yang membuat kebanyakan dari kita tidak mampu melepaskannya? Kekayaan itu sendiri bukanlah kejahatan, ia menjadi jahat begitu kita membiarkan diri kita dikendalikan dan dimanipulasi olehnya. Oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan? Kita tidak boleh membiarkan kekayaan mengendalikan dan memanipulasi kita. “Kunci kebahagiaan adalah adanya rasa cukup, hidup tanpa berkecukupan adalah penderitaan”
Tuhan Memberkati 😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.