Logika Tuhan

 

Ket. Foto: Gambar Air Laut yang luas. Namun dalamnya tetap terukur, logika Tuhan tidak untuk diukur tetapi diselami dalam penghayatan hidup. 


Selasa, 25 Februari 2025

PB VII/C

Mrk. 9: 3 0- 37

Juragan melihat hambanya bekerja baik. Juragan: “Saya bangga melihat hasil kerjamu, ajukan satu permintaan maka akan kukabulkan”. Sang pelayan kaget luar biasa atas kebaikan tuannya, maka ia berkata: “Terima kasih tuan! Berikan aku satu hari untuk memikirkan hadiah apa yang akan hamba pinta”. “Baik” : sahut Juragan. Keesokan harinya hamba itu datang ingin meminta hadiah sepeda motor. Tapi sang juragan berkata: “maaf kawan ini adalah permintaan ke-dua, saya sudah mengabulkan permintaan pertama kamu untuk memikirkannya satu hari”. -sebuah logika sederhana- 

Intisari Injil hari ini sarat akan makna: “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya”. Mengikuti Kristus itu sulit, tetapi hanya mereka yang membuat dirinya kecil seperti Dia yang akan melakukan hal-hal besar.

Saudara-saudari terkasih, logika Tuhan selalu "lain" dari logika kita, sebagaimana nabi Yesaya mengatakan: "Pikiran-Ku bukanlah pikiranmu, jalanmu bukanlah jalan-Ku" (Yes 55:8). Karena itu, mengikuti Tuhan senantiasa menuntut pertobatan: perubahan cara berpikir dan hidup, mendengar suara hati dan melaksanakannya agar dapat tercerahkan dan diubahkan secara internal. Tuhan memberkati.

(Ditulis oleh RM. Adytia Peranginangin, OCarm. Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori) 

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget