![]() |
Ket Foto: ibu Menggendong anaknya saat perayaan liturgi di rumah umat. |
Senin, 10 Februari 2025
PW Sta. Skolastika
Markus 6: 53 - 56
Saat penyidikan kanonik, kerap saya bertanya pada calon penganten, khususnya calon ibu. “Bagaimanakah cara anda mendiamkan anak yang menangis?” Ada dua pilihan: memberikan HP atau memberikan waktu dengan menyentuh dan memeluk si anak?. SELURUH calon ibu menjawab: “menyentuh dan memeluk si anak!!” Bagaimana realisasinya? waktu yang menjawab. Tak bisa dipungkiri, ada banyak anak saat ini lebih mudah diam dan ditenangkan hanya dengan HP atau gadget dari pada sentuhan dan pelukan mamanya…” buktikan bahwa saya salah.
Dalam Injil hari ini dikisahkan, setelah Yesus dan para rasul menyeberang ke darat, tibalah mereka di Genesaret. Ketika mereka keluar dari perahu, orang-orang segera mengenali-Nya. Maka berlarilah mereka dari seluruh daerah itu dan mulai membawa orang-orang sakit ke mana pun Dia berada. “Agar bisa menjamah jumbai jubahnya saja”
Saudara-saudari terkasih, Banyak orang disembuhkan karena menyentuh Yesus. Paus Fransiskus (saat di Katedral Jakarta 4/9’24) mengatakan: “Bahwa menyentuh tangan orang miskin merupakan bagian dari pengembangan jaringan kasih yang luas dan besar.” Kiranya pesan ini menggerakkan umat Katolik untuk tidak hanya memberi, tetapi juga menyentuh langsung hati kaum miskin. Sentuhan pertama Anda setiap hari menentukan kualitas hidup Anda. Tuhan memberkati.
(Ditulis oleh RM. Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil, Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.