Gambar diambil dari sangsabda.wordpres.com |
Yes. 38:1-6, 21-22, 7-8
Mat. 12:1-8
Jumat, 19 Juli 2024
Raja Hizkia sakit dan hampir mati. Dalam kerendahan hati dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, Dia memohon belas kasihan dan Tuhan merespons doanya dengan memperpanjang hidupnya lima belas tahun. Ini menunjukkan bahwa Tuhan berbelas kasih kepada mereka yang merendahkan diri dan berserah kepadaNya.
Maka inspirasinya adalah penting merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam setiap pergumulan dan kesulitan melalui doa, iman, dan penyerahan diri pada kasih dan pertolongan Tuhan yang tak terbatas. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni Tuhan kalau hati penuh penyesalan dan niat untuk berubah.
Selanjutnya dalam Injil, Yesus menegaskan prinsip "Hukum dibuat untuk manusia dan bukan manusia untuk hukum" menanggapi kritikan orang-orang Farisi terhadap murid-muridNya yang memetik bulir gandum pada hari Sabat. Yesus menunjukkan bahwa kebutuhan manusia lebih penting daripada aturan yang kaku dan bahwa belas kasih lebih utama daripada pengorbanan.
Dari sini, kita belajar bahwa hukum seharusnya menjadi sarana kebaikan publik, melatih cinta kasih, dan membangun solidaritas sosial.
Maka inspirasinya; 1). Memahami hukum sebagai sarana untuk melatih cinta kasih, sehingga setiap tindakan kita menempatkan kasih sebagai landasan utama. 2). Hukum mestinya memperkuat ikatan sosial, saling membantu, dan memperhatikan kebutuhan sesama, sehingga tercipta masyarakat yang adil dan penuh kasih.
Mari kita hidup dengan kasih dan solidaritas, sesuai dengan semangat hukum yang diajarkan oleh Yesus. Amin (Ditulis oleh Rm. Wilfridus Vinsen Sarah, Pr)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.