Menikmati Sebuah Proses dalam Waktu Berjalan

Gambar diambil dari katolisitas.org



Selasa, 30 Juli 2024

Yer 14:12-22

Mat 13:36-43


Bila kejahatan atau keburukan menimpa kita manusia, kita kerap tergoda untuk mengatasinya atau  melenyapkannya sesegera mungkin, termasuk dengan cara yang keras. 

Namun, perikop Injil hari ini, yakni penjelasan tentang perumpamaan lalang di antara gandum, mengajarkan kita bahwa kita tidak perlu terburu-buru memberangus segala kejahatan sekalipun sangat mengganggu, tetapi mencoba menikmatinya dalam sebuah proses berjalannya waktu hingga kejahatan tersebut dilenyapkan oleh Tuhan Sang Penguasa surga dan bumi pada hari penghakiman terakhir. 

Kehadiran lalang atau benih-benih kejahatan merupakan cobaan dan tantangan yang bisa mengokohkan kebaikan dalam diri kita, bila kita menghadapinya dengan mengandalkan Tuhan penuh iman. 

Akan tetapi, cobaan dan tantangan tersebut memang bisa menjadi penyebab kesulitan besar bahkan membahayakan bila kita tidak sanggup menghadapinya. Tuhan sendiri bersama para utusanNya selalu berjuang mendampingi kita dengan menaburkan kebaikan, kendati akan selalu ada juga penabur kejahatan. 

Bisa kita lihat bahwa para pewarta Injil dan pengkhotbah selalu bekerja untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah. Akan tetapi ada juga penabur lalang dalam aneka bentuk seperti propaganda keburukan berupa tindakan-tindakan dan ajaran moral negatif demi meraup keuntungan dan kesenangan sendiri, hingga hasutan untuk tidak percaya kepada Tuhan. Dalam semua situasi itu, Yesus mengajak kita menikmati semuanya dalam sebuah proses seiring berjalannya waktu. 

Kita percaya bahwa Tuhan kelak akan menunjukkan kuasaNya dan menghukum segala kejahatan. Sebaliknya, Dia akan mengganjari orang-orang benar dan baik dengan rahmat melimpah. Seperti dikatakan oleh Nabi Yeremia dalam bacaan pertama: semua orang yang melakukan kejahatan kelak akan dicampakkan ke dalam api; sementara orang benar akan bercahaya seperti mentari. 

Oleh karena itu, sekali lagi, kita harus menikmati segala hal dalam hidup seiring berjalannya waktu termasuk tantangan, perjuangan dan kesulitan kita bagaikan suatu proses pemurnian. Tentu, sangat diharapkan bahwa kita mesti konsisten, komit dan tegas bertahan dalam kebaikan tanpa terpengaruh oleh keburukan, dan tegas menolak segala kejahatan hingga akhirnya tidak mengganggu kita lagi.

Yuk.. mari menghadapi segala kejahatan dan keburukan dengan tenang bagaikan suatu proses pemurnian dalam perjalanan waktu. Sekaligus, mari terus berkanjang dalam kebaikan dan kebenaran. Tuhan memberkati! Pace e bene!

(Ditulis oleh RP Joseph Sinaga OFMCAP)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget