Dokumentasi Rm Adytia Ocarm |
Senin, 08 Juli 2024
Pekan Biasa XIV/B
Mat 9:18-26
Sekali tepuk dua nyamuk mati. Inilah yang kita inginkan bila terusik oleh nyamuk. Tapi untuk bisa menepuk seekor nyamuk saja susahnya minta ampun, tapi ini... sekali tepuk bisa dapat dua nyamuk sekaligus ! Hebat bukan ? "Sekali tepuk dua nyamuk mati" adalah peribahasa yang memiliki arti sama dengan peribahasa : "sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui". Adapun artinya adalah satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.
Injil Matius hari ini memperkenalkan kepada kita dua orang perempuan yang putus asa. Yang satu dewasa, menderita pendarahan yang tidak sembuh selama 12 tahun. Yang lain anak remaja berumur 12 tahun, yang sakit dan mati. Menurut perasaan orang Yahudi di zaman itu seseorang yang menyentuh darah atau mayat dianggap tidak murni, kotor, najis. Darah dan mayat (kematian) adalah pemutus hubungan sosial, sehingga si wanita “mencuri-curi” kesempatan menjamah jubah Yesus dan Yesus ditertawakan ketika hendak membangkitkan si mati.
Saudara-saudari terkasih,
“Ibadat Kristiani yang sejati adalah iman yang berjuang melawan keputusasaan.” Ketika hidup tampak tanpa harapan atau mustahil, ketika angin keputusasaan bertiup, sadarilah bahwa ini adalah godaan dan serangan iblis. Pada saat itu, Kristus mengatakan kepada Anda apa yang Dia katakan kepada Yairus, “Jangan takut; percaya saja.” Percaya adalah iman dan iman menuntut perbuatan👼
Tuhan memberkati🙏
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.