Cakrawala Menjelang Terbenamnya Matahari dari Halaman Pastoran Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori |
Jumat, 29/11’24,
Luk 21-29-33
Pekan Biasa XXXIV/B
Refleksi Akhir zaman ini sangat menyentuh hati dan raga di bulan November ini. Di saat pembangunan luar biasa di kota Medan, malah banjir mengepung dan membuat segalanya tak berdaya. Di saat ekonomi dan pengetahuan mencapai puncaknya, dunia malah berlomba saling menghancurkan di Rusia-Ukraina, justru di tempat suci timur tengah terdapat api dendam yang tak kunjung padam.
Kejadian tak terbendung yang mendominasi hidup kita saat ini, sebenarnya bukan sekadar kekacauan, namun jika dicermati, ada logika tersendiri di dalamnya.
Dalam Injil hari ini, Yesus bersabda: “Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Kehidupan di bumi ini tidak ada yang abadi. Tidak ada makhluk hidup yang dapat memperlambat atau mempercepat waktu, tetapi setiap saat segalanya berubah dan hukum besar kehidupan terus menerus terjadi bahkan tubuh biologi manusia ada batasannya.
Saudara-saudari terkasih. Kiranya pandangan mata kita jangan hanya pada dunia ini, namun juga pada tujuan keberadaan kita yaitu bukan untuk hidup selamanya di bumi melainkan kembali kepada Tuhan. Sehingga dasar relasi, pekerjaan, jalan hidup bahkan kebiasaan hidup kiranya menjadi langkah sadar untuk membawa kita kembali padanya. Caranya? Lakukan semua itu sebagai persembahan buat Tuhan.
Tuhan memberkati😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.