Strategi Licik

Sepasang Sepatu yang dipakai sebagai lapisan penyangga tenda pada suatu pesta di salah satu umat di Stasi Lubuk Jantan Paroki St. Yohanes Penginjil Pinangsori 


Jumat, 08 November 2024

Pekan Biasa XXXI/B

Luk 16:1-8


Seorang pemuda menggoda suster di bus. Beberapa saat kemudian suster turun. Maka sang supir bus menegur pemuda itu karena terlalu berlebihan menggoda suster sehingga dia langsung turun bus. Tapi sang supir memberi solusi bagi si pemuda: “kalau kamu mau bertemu berdua dengan suster, datanglah nanti malam di gua maria Katedral, ia berdevosi pada malaikat Gabriel.” 

Maka pada malam harinya sang pemuda memakai jubah dan menemui suster di gua Maria. Ia berkata: “Aku malaikat Gabriel!!” sang suster langsung berlutut. Lalu sang pemuda berkata peluklah aku. Karena suster punya devosi dan kepasrahan ia pun memeluk “malaikat Gabriel”. Langsung si pemuda tertawa hahaha suster tertipu aku pemuda tadi di bus. Lalu tiba-tiba sang suster berkata: hehehe you yang tertipu .. Aku supir bus tadi siang” 🤣🤣🤣

Injil hari ini, menyajikan kepada kita sebuah kisah yang mengejutkan, yakni bendahara yang akan dipecat karena tidak jujur tapi dipuji. Fakta ini ditemukan dalam Injil  Lukas: “Tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena dia telah bertindak dengan cerdik (atau tepatnya licik)” (Luk 16,8).

Saudara-saudari terkasih. Yesus ingin menggaris bawahi melalui kisah di atas yakni mencela kemampuan untuk menyelesaikan urusan-urusan dunia ini dan kurangnya kecerdikan sejati anak-anak terang dalam membangun Kerajaan Allah: “Anak-anak dunia ini, sebenarnya, terhadap sesamanya lebih licik dari pada anak-anak terang" Apakah kita mungkin berpikir bisa menipu Tuhan dengan penampilan kita?

Saat ini, dihadapan Tuhan kita perlu berefleksi bagaimana seharusnya kelicikan kita sebagai anak terang, yaitu keikhlasan kita dalam berhubungan dengan Tuhan dan dengan saudara kita. “Sebenarnya hidup sebuah pilihan: antara kejujuran & ketidakadilan, antara kesetiaan & perselingkuhan, antara kebaikan & kejahatan .... Pada akhirnya, Yesus menantikan keputusan kita.

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget