Orang Baik yang Diam

Seorang umat membawa bekal ke Stasi Aek Kualo Luar dengan menyeberangi sungai 


Minggu, 10 November 2024

Pekan Biasa XXXII/B

Mark 12:38-44


Faisal Basri pernah mengutip kata-kata bijak sahabat NABI Muhammad SAW: "Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, melainkan karena diamnya orang-orang baik." (Ali bin Abi Thalib). 

Diam adalah sikap pasif, jangankan berkata, berkorban apalagi? Bacaan I minggu ini sangat menyentuh hati, tatkala janda miskin dari Sarfat memberi makanan terakhirnya buat Nabi Elia.. setidaknya ia masih bisa berbuat baik sebelum ajal kelaparan menyambutnya.… 

Bacaan Injil hari senada dengan bacaan I, di mana Yesus memuji pemberian sumbangan sangat kecil oleh seorang janda. Ternyata bagi Yesus nilai sumbangan tidak diukur seberapa besar atau berapa banyaknya yang kita berikan kepada sesama, tapi Ia lebih perhatikan ialah berapa banyak sisa milik kita yang masih tertinggal. Itulah persembahan sejati.

Saudara-saudari terkasih. Tuhan tak pernah menuntut kita utk mempersembahkan segala sesuatunya sampai kita bangkrut (ingat kisah janda sarfat). Tuhan ingin melihat sisa apa yang masih ada di dalam kita karena persembahan itu. Belajarlah dari orang tua yang tidak pakai jam mewah demi sekolah anaknya. Peradaban di dunia ini akhirnya ditentukan oleh orang baik yang mau berbuat bukan kelihatan baik karena diam dan dihindarkan dari kekhilafan. 

Tuhan memberkati šŸ˜‡

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget