Yesus menyembuhkan orang buta (sesawi.net) |
Senin, 18 Nopember 2024,
Hari Biasa
Why 1:1-4; 2:1-5a
Luk 18:35-43
Saudara-saudari terkasih. Lewat kisah seorang buta yang datang pada Yesus dalam Injil hari ini, kita diajak untuk percaya bahwa di dalam Yesus kita memperoleh kesembuhan dari aneka macam kebutaan, kegamangan, derita sakit, dan aneka ketidakberdayaan.
Kendati banyak orang menegor / menghalangi si buta yang berjuang untuk mendapatkan belas kasih Yesus demi kesembuhannya, semangat si buta tidak sedikit pun tergoyahkan. Dia terus memanggil Yesus, sebab ia sungguh yakin bahwa di dalam kuasa Tuhan Yesus dia akan sembuh dari kebutaannya dan bisa melihat kembali dengan baik.
Keyakinan si buta itu sungguh benar-benar terwujud. Yesus akhirnya mendengar dan mengabulkan permohonannya, dan menyembuhkannya.
Di dalam hidup harian kita terkadang terhalang oleh berbagai kebutaan, kesulitan, kegamangan dan ketidakyakinan. Semakin sulit bahwa kita tidak tahu ke mana kita harus pergi mengatasinya. Atau bahkan kita terkadang pergi ke orang atau jalan yang salah, sehingga hidup semakin sulit dan runyam.
Kita terkadang masih terkungkung dalam diri, terkungkung dalam keyakinan yang salah, dan kurang mengandalkan Tuhan, tabib dari segala tabib.
Untuk itu, kita perlu kembali belajar dari si buta yang sungguh beriman kepada Yesus Sang Putra Allah. Karena imannya yang kuat, dan usahanya untuk memperoleh kesembuhan di dalam Tuhan, serta tentu karena rahmat Tuhan sendiri, si buta itu sembuh.
Si buta itu bisa melihat karena dia berhasil merubah pikirannya dari tidak mengandalkan Tuhan Yesus menjadi mengandalkan Yesus; dari sebelumnya tidak percaya pada Yesus, si buta itu berubah menjadi percaya kepada Yesus. Seperti kata penulis Kitab Wahyu, si buta itu sungguh bertobat, hingga akhirnya sembuh.
Kita pun, agar sungguh memperoleh kesembuhan dari aneka banyak hal, terutama kesembuhan dari dosa dan siksa yang diakibatkan oleh luka dosa, kita harus menjalani hidup dalam pertobatan.
Pertobatan kita bisa dinyatakan dalam bentuk dari kurang percaya kepada Tuhan menjadi lebih kuat percaya; dari kurang mengandalkan Tuhan, menjadi lebih mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu.
Bila demikian, kita pun pasti akan memperoleh kesembuhan sejati dalam Tuhan, hingga akhirnya memperoleh rahmat yang lebih besar. Kita juga akan sukses dalam hidup, mampu menata hidup, pekerjaan dan pelayanan lebih baik, hingga memperoleh kebahagiaan sempurna di dalam Tuhan.
Tuhan memberkati!
Pace e bene!
(Ditulis oleh RP Joseph Sinaga OFMCAP)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.