Koreksi, Pengampunan dan Iman

Dua orang anak yang sedang berjalan menuju Pastoran Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori.


Senin, 11 November 2024

Pekan Biasa XXXII/B

Lukas 17:1-6


Seorang pengusaha yang ditipu oleh kolega dan bendaharanya, memanggil kedua orang itu. Ia berjanji tidak akan marah pada mereka. 

Maka ke-dua orang itu datang. Begitu berjumpa sang pengusaha merangkul mereka berdua. Kedua orang itu terharu dan berkata: “Mengapa bapak tidak marah pada kami, padahal kami sudah menipu bapak?” Langsung sang pengusaha berkata: “Aku ingin mati seperti Yesus, berada diantara dua PENJAHAT!!” 

Pada akhirnya pendamaian itu bermula dan berakhir di dalam diri sendiri. 

Injil hari ini menyajikan kepada kita tiga ajaran dari Yesus: tentang bagaimana menghindari skandal, tentang pentingnya pengampunan dan yang ketiga tentang besarnya iman kita kepada Tuhan yang harus kita miliki. Kiranya inilah tiga konsep yang penting untuk diterapkan dalam komunitas Kristiani: Koreksi persaudaraan, pengampunan, dan iman.

Saudara-saudari terkasih.

Ada begitu banyak situasi di mana kita melakukan intervensi untuk menghindari skandal ketidakadilan atau pelecehan, dan juga situasi di mana kita hanya menjadi hakim yang tegas bagi mereka yang melakukan kesalahan. Sadar bahwa untuk mengambil langkah dalam aspek-aspek ini diperlukan iman yang mendalam. Iman menuntun kita untuk bijaksana dalam bersikap dan memberi nasehat, pada situasi dan pribadi yang tepat. "Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu.” (Ali bin Abi Thalib).

Tuhan memberkati 😇

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget