RP Ignatius Purwo Suranto OSC Menerima Sirih dan berseru dalam Adat Nias untuk Mengawali Perayaan Penerimaan Sakramen Krisma di Stasi Sihapas Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori |
Jum’at, 15 November 2024
Pekan Biasa XXXII/B
Luk 17:26-37
Seorang nabi datang ke desa. Ia berkhotbah dan banyak orang datang. Ia terus berkhotbah tapi makin sedikit yang datang. Sampai akhirnya tak ada lagi yang datang, tapi ia terus berkhotbah.
Suatu hari datang seorang pengembara. Ia heran melihat nabi itu berkhotbah sendiri, lalu bertanya: “Mengapa Anda terus berkhotbah sementara tiada orang sama sekali? Sang nabi menjawab: “mulanya aku ingin mengubah mereka semua, tapi sekarang aku tetap melakukan hal yang sama agar aku tidak diubah oleh mereka.”
“Mirip dengan traffics light (lampu merah) di jalanan Sibolga. Entah orang mau ikut berhenti atau tidak, lampu itu terus menyala & meredup”
Lewat Injil hari ini Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Sebagaimana yang terjadi pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada zaman Anak Manusia”. Artinya, dalam misteri Yesus, dunia lama telah berakhir, dunia kematian telah mati dan dunia baru telah lahir. Apa yang terjadi pada Yesus, yang merupakan prototipe setiap makhluk, akan terjadi pada seluruh kosmos.
Saudara-saudari terkasih.
Masalah akhir dunia adalah bagaimana kita hidup sekarang. Saat ini kita bisa hidup dengan solidaritas atau egois, berbagi atau manipulasi, cinta atau benci dan berbagai kontradiksi lainnya. Kematian dan akhir segalanya sudah pasti, tapi Pilihan sikap selagi hidup menggurat bagaimana kelak kita setelah kematian. Tuhan terus berseru agar kita berbuat baik tapi pilihan ada di tangan kita masing-masing.
Tuhan memberkati 😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.