Cinta Tanpa Kata

Foto pengantin memohon doa restu orang tua dalam upacara Sakramen Pernikahan di Stasi Muara Manompas

Kamis, 5/12’24, 

Mat 7:21.24-27. 

Pekan Adven I/C


Seorang ayah setiap pagi meninggalkan anak saat masih tidur dan pulang kerja menemukan anaknya sudah tidur. Pasangan muda-mudi yang sedang jatuh Cinta mungkin lebih banyak duduk berdua tanpa kata-kata dengan tangan digenggam tanpa HP mengganggu. 

Seorang ibu di saat tua mungkin lebih banyak berdiam diri tapi hati selalu dekat dengan anak-anaknya. Inilah Cinta tanpa Kata. Cinta ini lebih tulus daripada kata-kata yang viral tapi sering tidak nyata hanya menimbulkan polusi kata belaka. 

Dalam Injil hari ini, Yesus membandingkan orang bijak dan orang bodoh: yang satu mendengarkan Tuhan sebagai dasar hidupnya, ibarat membangun rumahnya di atas batu, yang lain, tidak mendengarkan Firman Tuhan dan hidup berdasarkan penampilan, ibarat membangun rumah di atas pasir. 

Prinsip dalam hati dan penampilan luar diri bukanlah hal buruk tetapi bila lebih mengutamakan penampilan daripada prinsip hidup tentu akan menurunkan kualitas hidup sesungguhnya. 

saudara-saudari terkasih.

Dasar hidup orang beriman bukan pada apa yang kelihatan. Seperti kokohnya sebuah rumah bukan karena cat ataupun aksesorisnya, tetapi tergantung pada fondasi yang tertanam di dasarnya.

Demikianlah rumah “kita” itu secara bertahap akan berakar kuat pada batu karang yang merupakan Sabda-Nya, Sebab kokohnya rumah tangga bukan berasal dari rumah itu sendiri, melainkan cinta tanpa kata setiap penghuninya. Kiranya Cinta Kristus menjadi inspirasi setiap anggota keluarga.

Tuhan memberkati😇

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget