Jumat, 20/12’24,
Pekan Advent III/C,
Lukas 1:26-38
Saat menjelang Pemilu, banyak hal menggelikan terjadi. Salah satunya ketika berpapasan dengan pengemudi sepeda motor dengan kaos bertuliskan: “Teruslah berbuat baik sampai orang mengira kamu NYALEG (=menjadi calon legislatif).” Tulisan ini mungkin jenis humor “sarkas” mengekspresikan refleksi sang kreator atas rutinitas PEMILU dengan ritual sandiwara yang sama.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita dapat melihat perbedaan kontras antara janji malaikat dan tanggapan Maria. Kontras ini terwujud dalam ukuran dan isi ekspresinya.
Malaikat berkata kepada Maria bahwa “Anak yang akan dilahirkan olehnya akan disebut Putra Yang Maha Tinggi”. Terbayangkan martabat yang sangat tinggi. Sebaliknya, tanggapan Maria, tidak berbicara tentang kemuliaan, ataupun hak istimewa, tetapi hanya tentang kesediaan dan pelayanan: “Aku ini, hamba Tuhan: terjadilah padaku menurut perkataanmu” ( ay.38). Maria tidak ambisius menjadi ibu Mesias, namun tetap rendah hati dan tulus terhadap rencana Tuhan.
Saudara-saudari terkasih. Kita baru saja melalui masa PILKADA. Di dalam kampanye kandidat menyatakan: mampu, bisa dan amanah menjadi pemimpin, bahkan tak jarang saling menjatuhkan kandidat lain.
Kondisi ini sangat berbeda dengan jawaban Maria ketika dipilih menjadi ibu Tuhan, kiranya ini membuat kita paham bahwa ia sungguh rendah hati dan tidak berusaha pamer.
Maria menyadari bahwa dia kecil di hadapan Tuhan, dan menerimanya. Ini menyadarkan kita semua bahwa ketulusan dan kerendahan hati adalah menjadi ciri dasar dan utama bagi setiap pengikut Tuhan, terlebih lagi kita yang memiliki devosi yang kuat terhadap Santa Maria.
Tuhan memberkati
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.