Memaknai Iman Menuju Hukum Kasih


Gambar diambil dari jawaban.com


 Memaknai Iman Menuju Hukum Kasih

IRaj.18:20-39; Mat. 5:17-19

Rabu, 12 Juni 2024 

Mendengar kisah bacaan pertama, rasanya lucu ingin tertawa karena seperti anak-anak saling ngejek, meskipun kandungan maknanya mendalam terkait kekuatan iman. Sedangkan bacaan injil menampakan misi Yesus menyempurnakan Hukum Taurat.

Nabi Elia berdiri teguh melawan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel. Elia memperlihatkan kekuatan iman kepada Allah yang hidup. Doa nabi-nabi Baal tanpa hasil. Elia penuh keyakinan memohon kepada Yahwe dan api turun membakar persembahan yang basah oleh air. Kemenangan Elia didasarkan pada imannya akan Allah yang benar dan hidup. Elia juga mengajarkan kita iman sejati.

Dalam Injil, Yesus berbicara tentang perannya menyempurnakan Hukum Taurat. Kata Yesus, "Janganlah kamu menyangka Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, tapi menggenapinya.” Yesus datang untuk memberikan makna mendalam dan sempurna.

Yesus menggenapi Hukum Taurat dengan hukum kasih. Bahwa setiap perintah dalam Hukum Taurat harus dipahami dalam kasih. Ini yang membedakan ajaran Yesus – bahwa hukum bukanlah sekadar aturan yang harus takuti dan diikuti, melainkan cara untuk mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati.

Maka jadilah iman dan hukum saling melengkapi. Elia setia dan teguh iman; Yesus mengajarkan bahwa hukum harus dijalankan dengan kasih. Kita dipanggil untuk menghidupi pola dan cara hidup yang sama. Allah memberkati kita. Amin

(ditulis oleh Wilfridus Vinsen Sarah, Pr)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget