Memaknai Delapan Sabda Bahagia Yesus: Melayani Tuhan dan Sesama

 

Memaknai Delapan Sabda Bahagia: Untuk Melayani Tuhan dan Sesama

1 Raja-raja 17:1-6

Matius 5:1-12

Senin, 10 Juni 2024

RD. Wilfridus Vinsen Sarah 

Meja Sabda hari ini, Senin, 10 Juni 2024, memberi pandangan mendalam tentang pelayanan kepada Tuhan dan kebahagiaan sejati. 4 point bisa menjadi pegangan kita dalam memaknai maksud di atas:

1) Milikilah Keberanian dan Kepatuhan Elia:

Nabi Elia dipanggil menghadap raja Ahab dan menyampaikan pesan Tuhan. Meskipun situasinya sulit, Elia taat dan Tuhan menyediakan segala kebutuhan Elia, bahkan di tepi sungai Kerit dengan air dan makanan dari burung gagak. Pesannya adalah kepatuhan penuh kepada Tuhan, dalam kesulitan sekalipun, akan selalu dijaga oleh Tuhan.

2) Kebahagiaan dalam Ketergantungan pada Tuhan:

Sabda Bahagia pertama, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah," ini menunjukkan kebahagiaan sejati dimulai dengan pengakuan akan ketergantungan kita pada Tuhan sebagai sadar akan kemiskinan rohani kita, dan membuka hati untuk menerima kasih karunia  dari Allah.

3) Berkat dalam Penderitaan dan Kelemah-lembutan:

Yesus mengajarkan bahwa orang yang berdukacita dan lemah lembut akan menerima penghiburan dan berkat dari Tuhan. Penderitaan adalah kesempatan untuk merasakan kasih Tuhan, dan kerendahan hati membawa kita pada kebahagiaan abadi.

4) Belas Kasihan dan Keadilan sebagai Jalan Kebahagiaan:

Sabda Bahagia juga mengingatkan kita untuk lapar-haus akan kebenaran dan berbelas kasihan kepada sesama. Tuhan akan memuaskan mereka yang mencari kebenaran dan memberikan belas kasihan kepada mereka yang murah hati. Ini adalah panggilan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan mencerminkan kasihNya dalam tindakan konkret kita.

Mari belajar dari teladan Elia; taat dan berani, serta hidup sesuai ajaran Yesus dalam Sabda Bahagia untuk menemukan kebahagiaan dan menjadi berkat bagi sesama. Amin (by, RD. Wilfridus Vinsen Sarah)