Berdoa dengan Gigih dan Penuh Iman

Gambar diambil dari Sesawi.net


Rabu, 7 Agustus 2024,

Hari Biasa XVIII

Yer 31:1-7
Mat 15:21-28

Wanita Kanaan yang hadir dalam Injil hari ini merupakan model seorang pendoa yang gigih dan penuh iman di hadapan Tuhan. Ia sungguh percaya akan kasih setia Allah yang mendapat kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus. Oleh karena itu, kendati wanita tersebut bukan seorang Israel, Ia datang kepada Yesus untuk memohon kasih Allah, agar anak perempuannya yang sedang kerasukan setan dibebaskan dari belenggu setan.

Kendati Yesus pada awalnya seperti mengabaikan permohonan perempuan itu, dan bahkan menolaknya karena dia bukan orang Israel, namun si wanita tersebut percaya dan penuh harap akan kasih setia Tuhan Yesus. Bahkan, karena merasa terganggu karena kehadiran wanita tersebut, murid-murid Yesus pun turut meminta Yesus untuk mengusirnya. Namun, karena kegigihan dan ketangguhan imannya, wanita tersebut tidak mau pergi.

Wanita tersebut menegaskan diri sebagai orang yang rendah hati memohon dan percaya akan kasih Allah dalam diri Yesus Kristus, dan kasih tersebut bisa menolongnya untuk melepaskan beban derita dan sakit putrinya. Melihat iman yang sangat besar dari perempuan itu dan kegigihannya dalam berdoa, Yesus pun mengabulkan permohonannya dengan berkata, “Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kau kehendaki.” Dan sembuhlah putri dari Perempuan itu.

Kegigihan berdoa dan ketangguhan wanita Kanaan ini akan kasih Allah yang sangat besar kiranya menjadi model bagi kita dalam berdoa kepada Allah. Sekalipun terkadang ada perasaan bahwa permohonan kita tidak diperhatikan oleh Tuhan, atau perasaan bahwa kita ditinggalkan Tuhan, kita tidak perlu putus asa. Kita harus selalu setia berdoa dan berharap pada-Nya. Dan Tuhan pasti akan mengabulkan permohonan kita sesuai dengan kehendak-Nya. Berharap pada kasih setia-Nya akan membuat kita bahagia, dan penuh sukacita menjalani hidup kita.

Kita terus bermohon dan penuh iman kepada Tuhan, sebab seperti diungkapkan dalam bacaan pertama (Yeremia), Tuhan adalah Allah yang Mahamurah dan Maha Kasih. Tuhan bersabda, “Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun: "Aku mengasihi engkau (Israel) dengan kasih abadi”.

Pewahyuan diri Allah akan diri-Nya sebagai Allah yang Maha Kasih sebagaimana dialami oleh nabi Yeremia sungguh nyata dalam perjalanan hidup bangsa Israel. Kendati dihukum karena dosa dan pelanggaran, bangsa Israel diampuni oleh Tuhan, dan diberi berkat melimpah. Mereka dibebaskan dari pembuangan Babel, dan bisa kembali ke negeri mereka di Sion, bisa mengolah lahan sendiri hingga menghasilkan buah-buah anggur yang segar dan manis. Bangsa Israel kembali menjadi makmur dan sejahtera di negeri sendiri karena rahmat dan kasih setia Tuhan. Bangsa Israel pun bersukacita atas kemurahan dan kasih setia Tuhan tersebut, dan membangun hidup baru dalam iman akan kasih setia Tuhan. Semoga karena iman akan kasih setia Tuhan ini, yang sudah nyata lewat pengutusan Yesus Kristus, kita semakin gigih berdoa dan penuh iman.

Tuhan memberkati! Pace e bene!

(Ditulis oleh RP Joseph Sinaga, OFMCap)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget