Gambar diambil dari Internet |
Jumat, 30 Agustus 2024
Pekan Biasa XXI/B
Mat 25:1-13.
Ada seorang pegawai yang dijauhi oleh teman sekantornya krn sifat malasnya yang suka menunda-nunda.... Mulai dari menunda janji sampai yang paling pahit menunda membayar hutang.
Suatu hari, karena semua orang mengucilkannya, dia berkata: “AKU mau BERTOBAT dan memulai hidup baru MENGHILANGKAN SIFAT MENUNDA!” Maka temannya memberikan buku tips menghilangkan sifat menunda. Langsung ia terima buku itu dan berkata:" Terima kasih kawan, saya ambil buku ini nanti kalau sudah ada waktu saya baca ya?"....ššš (kembali lagi dia menunda padahal sudah dapat buku gratis š¤¢)
Dalam Injil, kita membaca tentang sepuluh gadis, lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Mereka yang bijaksana datang dengan membawa sebotol minyak tambahan. Agar pelita mereka tetap menyala jika mempelai laki-laki datang terlambat. Dan benar saja, mempelai laki-laki datang terlambat ke pesta pernikahan.
Namun kelima gadis bijaksana itu tidak mengalami masalah karena mereka mempunyai sebotol minyak tambahan untuk pelita mereka. Oleh karena itu, kelima gadis bijak tersebut diperkenankan masuk ke pesta pernikahan untuk menyaksikan upacara tersebut.
Apa yang terjadi dengan lima orang lainnya yang bodoh? Mereka tidak diizinkan masuk oleh mempelai laki-laki. Mengapa? Karena mereka tidak siap.
Saudara-saudari terkasih,
Salah satu dari tujuh dosa pokok adalah KEMALASAN. Kemalasan dalam wujud penundaan, nampaknya remeh tapi berdampak fatal. kita yang terus-menerus dengan dosa menunda, membuat kita tidak siap menyambut kedatangan Tuhan. Bagaimana mengantisipasi sifat menunda dalam hidup kita? Mungkin nasehat seorang tokoh dunia berikut bisa membantu kita: “saya selalu menyelesaikan setiap kegiatan harian saya, karena saya senantiasa mengandaikan besok saya akan dipanggil Tuhan.”
Tuhan memberkati š
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.