Gambar diambil dari Internet |
Berbuat dosa karena tidak berbuat apa-apa
Kamis, 29 Agustus 2024
PW Wafat St Yohanes Pembaptis
Mrk 6:17-29.
Pontius Pilatus mencoba bertanya kepada orang banyak tentang kejahatan apa yang telah dilakukan Yesus, namun mereka berteriak, “Salibkan Dia!” Terakhir, Pilatus mencuci tangannya di depan umum untuk menunjukkan bahwa kematian Yesus bukanlah tanggung jawabnya.
Ritus mencuci tangan di depan umum adalah sebuah rasionalisasi Pontius Pilatus, tapi secara internalisasi dia tak mampu membendung rasa bersalah di hatinya. Kiranya perbuatan dosa bukan hanya karena melakukan sesuatu, tapi tidak berbuat apa-apapun bisa jadi dosa nyata!
Hari ini Gereja memperingati “kemartiran” Yohanes Pembaptis. Dari manakah datangnya keberanian Yohanes Pembaptis? Keberaniannya berasal dari Tuhan, dia mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Allah lah yang mengobarkan motivasi Yohanes untuk mencela perbuatan amoral Herodes dan Herodias. Yohanes Pembaptis tidak mau meredam suara hati dalam pembungkaman lewat sikapnya terhadap raja Herodes.
Saudara-saudari terkasih.
Ketika dihadapkan pada dilema yang sama, bisakah kita tetap teguh dan menatap langsung ke mata orang-orang yang korup dan tidak beretika? Di saat ini, di Indonesia kita bisa memahami sikap para mahasiswa/i dan seluruh pribadi di lebih 40 kota yang meluapkan sikapnya lewat demonstrasi.
Sikap cuci tangan penguasa lewat penyangkalan, pengubahan aturan, etika politik diabaikan membuat suara hening menggema. Sebagai umat beriman kita pun diundang untuk proaktif berbuat dalam hidup panggilan kita, krn dosa nyata itu bukan hanya dalam perbuatan, tapi tidak berbuat apa-apa bisa menjadi dosa nyata dalam hidup kita.
Tuhan memberkati 😇
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.