Gambar diambil dari Internet |
Selasa, 13 Agustus 2024
Pekan Biasa XIX/B
Mat 18:1-5.10.12-14
David sudah lama ingin memiliki kapal boat tapi isterinya tidak setuju. David hendak menunjukkan supremasinya sebagai suami, bahwa dia yang terhebat dengan nekat membeli kapal boat idamannya. lalu dengan bangga dia membawa istrinya ke dermaga tempat kapal boatnya berada, sambil berkata: Nah..bagaimana? Bagus bukan?” katanya pada istrinya. “Mari sekarang kita berdamai ya, Sayang! Kamu sekarang aku beri kehormatan untuk menuliskan sesuatu di kapal kita ini!”
Dengan penuh semangat dan senyum manis istri David mengambil cat yang sudah disiapkan suaminya dan bersiap untuk menulis. Sambil menunggu istrinya menulis, David pergi ke toko minuman. Ketika David kembali ke dermaga, tulisan inilah yang dia lihat di kapalnya: “KAPAL INI DIJUAL”. Ternyata isteri tetap yang terhebat đŸ¤£
Dalam Injil hari ini, para murid bertanya kepada Yesus tentang siapa yang terbesar di kerajaan surga? Apakah mereka mengira Yesus akan menjawab bahwa merekalah akan menjadi yang terbesar di kerajaan surga karena dekat dengan-Nya?
Yesus meluruskan pemahaman pada murid bahwa orang-orang yang mementingkan diri sendiri tidak akan menjadi yang terbesar di kerajaan surga. Yesus memberi tahu para murid; “Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar di Kerajaan Surga (Matius 18:3-4).
Saudara-saudari terkasih,
Kerajaan Surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang rendah hati, kita tidak dapat naik ke surga dengan usaha kita sendiri. Kita bisa naik surga hanya bergantung pada Tuhan semata. Maka, anak-anak adalah teladan kerendahan hati yang sempurna, mereka juga teladan sempurna dalam KETERGANTUNGAN mereka pada orang tua. Bisakah anak-anak hidup dengan sendirinya? Mereka tidak bisa hidup sendiri, mereka membutuhkan orang tua yang menemani mereka untuk bertahan hidup.
Ini juga berlaku bagi kita semua, kita tidak bisa mengandalkan kekayaan kita (kalaupun kita punya kekayaan) betapapun kayanya kita saat ini. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita, betapapun kuatnya kita saat ini, karena semua ini adalah ciptaan dunia yang bisa saja hilang dari tangan kita kapan saja.
Tuhan memberkati đŸ˜‡
(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.