Mengadili Amarah

Gambar diambil dari Internet 


Rabu, 14 Agustus 2024

PW Maksimilianus Kolbe XIX/B

Mat. 18:15-20


Dengan mata merah, gigi gemeretak dan suara menggelegar seorang pegawai Gereja marah di depan pastor. Dia tidak terima terkait sanksi yang dikenakan padanya. Pastor yang bersangkutan tidak balas dengan amarah. Namun dia menyebut nama pegawai yang bersangkutan dengan artikulasi yang tegas dan jelas!!! 

Sesaat pegawai itu terdiam, krn ia menerima reaksi yang tidak ia duga-duga. Ia lantas terdiam, tertunduk dan merasa malu atas apa yang barusan ia lakukan. Kiranya godaan untuk memamerkan otoritas dan kekuasaan ada pada Pastor yang bersangkutan . Namun beliau sadar bahwa menjadi otoriter, semakin mengasingkan dirinya dari orang-orang yang dicintai dan pimpin. “Semakin kita mendominasi, semakin kita mempercepat kejatuhan kita.”

Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan nasihat bagi kita semua tentang bagaimana menghadapi orang-orang yang mempunyai permasalahan yang harus kita selesaikan. Yesus menasihati kita untuk selalu memilih jalan kerendahan hati, kasih, dan koreksi persaudaraan, jangan pernah memilih jalan yang tersandung kekuasaan, kesombongan dan dominasi. 

Saudara-saudari terkasih, 

Kitanya kita harus duduk, berbicara, dan mengembangkan kesabaran kita hingga batasnya. Inilah cara untuk memulihkan dan menyembuhkan orang yang hancur dan hubungan yang rusak. Dan pintu gerbang penyadaran itu adalah sebut namanya… karena nama adalah jati diri kita.

Tuhan memberkatiđŸ˜‡

(Ditulis oleh Rm Adytia Peranginangin OCarm, Pastor Paroki St Yohanes Penginjil Pinangsori)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget