Sabar dan Kreatif

Gambar diambil dari Wikipedia 


Kamis, 1 Agustus 2024, 

PW St. Alfonsus Maria de Liguori


Yer 18:1-6

Mat 13:47-33



Saudara-saudari terkasih. Lewat perumpamaan tentang seorang nelayan yang menjala ikan dan kemudian memilah-milah ikan isi pukatnya (dari Injil Matius) dan pengalaman iman Yeremia akan Allah, saya hendak menggarisbawahi permenungan tentang kesabaran dan kreativitas Allah dalam membimbing kita umat manusia. 

Allah sungguh sabar memanggil dan mendampingi kita manusia. Lalu memilah kita bagaikan seorang nelayan yang menangkap ikan dan memilah-milah ikan yang baik dan tidak baik dari pukatNya. Ikan yang baik diapresiasi, sedangkan ikan yang tidak baik dikumpulkan untuk dibuang. Di situ juga sekaligus terdapat kreativitas dan ketekunan. 

Sementara dalam bacaan pertama (Yeremia), kesabaran dan kreativitas Tuhan tampak lewat pendampingan terhadap umat Israel yang kerap jatuh ke dalam dosa dan membangkang kepada Tuhan. Sekalipun umat Israel kerap salah dan melenceng dari jalan yang benar, Tuhan setia dan sabar memanggil dan mendampingi mereka. Ia bukan hanya sabar, tetapi juga kreatif untuk mengusahakan metode dan cara baru sehingga memiliki umat Israel bentuk yang lebih baik. Tuhan sungguh sabar dan kreatif.

Kedua bacaan ini mengajak kita memiliki dua sikap. Pertama, untuk sungguh bersyukur atas segala kesabaran dan kreativitas Tuhan mendampingi kita. Kesabarannya tampak dalam pengampunan yang diberikanNya kepada kita entah lewat pengalaman kita secara langsung atau lewat pelayanan sakramen oleh Gereja. 

Kreativitas Allah kita alami lewat aneka bentuk penyampaian firman Tuhan kepada kita dan upaya para gembala umat Allah untuk membawa kita kembali ke dalam kawanan Anak Domba Allah dalam GerejaNya yang kudus.

Kedua, kita pun diajak untuk menjadi lebih sabar dan kreatif dalam mendampingi umat Allah yang dipercayakan Allah kepada kita atau yang kita hadapi. Semoga kita lebih sabar dan kreatif menghadapi suami, istri, anak, bawahan, anak didik, teman satu komunitas, bahkan warga sedesa atau sekota. 

Kita juga mesti lebih kreatif untuk mendekatkan orang kepada Tuhan, sehingga mereka sungguh mengalami indahnya kasih Tuhan dan menghantar mereka kepada pertobatan sejati. 

Kedua sikap tersebut telah dihidupi oleh St. Alfonsus Maria de Liguori dalam hidupnya. Ia adalah seorang guru iman dan moral yang Tangguh, yang membawa umat Allah dalam persatuan dengan Gereja kudus secara benar dan tepat. Ia juga membimbing banyak orang Kembali ke dalam relasi yang benar dengan Tuhan. Semoga berkat doa St. Alfonsus, kita juga sanggup menghidupi pesan di atas. Tuhan memberkati! Pace e bene!

(Ditulis oleh RP Joseph Sinaga OFMCAP)

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda dalam kolom komentar.

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget